REPUBLIKA.CO.ID, GRESIK -- Manajemen Persegres Gresik United mengalami kerugian hingga Rp30 juta, akibat batalnya pertandingan antara tim tersebut melawan PSM Makassar yang rencana digelar di Stadion Petrokimia Gresik, Ahad (26/4).
"Hasil rapat bersama telah memutuskan besok tidak ada pertandingan, ini karena kepolisian tidak mengelurkan surat izin keramaian, sehingga dipastikan pertandingan Persegres melawan PSM Makassar batal," ucap Sekretaris Persegres GU, Hendri Febry di Gresik, Jatim, Sabtu (25/4) petang.
Akibatnya, Manajemen Persegres mengalami kerugian besar, karena sudah mencetak tiket sebanyak 15 ribu, menyiapkan komponen pertandingan berupa pembuka pertandingan yang mengundang seni budaya "Pencak Macan", serta akomodasi dan trasnportasi pemain lainnya.
"Kalau ditotal seluruh biaya yang sudah kami keluarkan untuk menyiapkan komponen pertandingan hingga mencetak tiket, yakni sebanyak Rp30 juta, dan ini tentunya kerugian besar bagi kami selaku tuan rumah," ucapnya.
Ia berharap, permasalahan antara PSSI dan Menpora bisa segera diselesaikan, dan liga bisa kembali dijalankan karena apabila tetap dibiarkan mengambang akan banyak kerugian materi yang dialami beberapa manejemen klub.
Hendri mengaku, Manajemen Persegres telah diundang PT Liga Indonesia sekaligus Menpora pada Senin (27/4) ke Jakarta untuk membicarakan permasalahan kompetisi.
"Kami berharap, setelah adanya pertemuan dengan PT Liga Indonesia dan Menpora, permasalahan bisa segera selesai, dan kompetisi akan kembali bisa dijalankan," tukasnya.
Sebelumnya diberitakan, Kepolisian Daerah Jawa Timur melarang sejumlah pertandingan sepak bola yang digelar di wilayah itu, termasuk laga Persegres Gresik United melawan PSM Makassar pada Minggu (26/4) di Stadion Petrokimia, Kabupaten Gresik.
"Pelarangan pertandingan kami dapat dari Polda Jatim, bahwa mereka tidak memberikan izin laga Persegres melawan PSM pada Minggu besok karena perintah langsung Mabes Polri melalui TR (telegram rahasia)," ucap Hendri.