REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Terorisme, Wawan Purwanto mengatakan, walaupun kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) berasal dari Timur Tengah, namun keberadaan ISIS juga dapat menjadi ancaman bagi Indonesia.
Ini dikarenakan beberapa tokoh Indonesia sudah menyatakan diri berbaiat dengan ISIS. Hal ini dikhawatirkan akan menimbulkan gesekan antara sesama umat Islam di Indonesia. "Jika terjadi benturan sesama umat Islam, bisa terbelah nantinya," ujar Wawan Purwanto kepada ROL, Ahad (26/4).
Ia mengatakan, pertempuran yang dilakukan ISIS di timur tengah lebih banyak membawa isu Sunni dan Syiah. Di Indonesia kebanyakan umat Islam beraliran sunni. Sehingga ISIS akan membenturkan umat Islam yang memiliki aliran Sunni dan Syiah. Jika ancaman ini tidak segera diantispasi maka umat akan merasa terancam dan terbelah. Bahkan lebih jauh akan menyebabkan kerusuhan.
Untuk itu, ia meminta pemerintah dan instansi terkait bekerjasama dan menempuh langkah-langkah hukum untuk mengantisipasi ancaman ISIS tersebut. Pemerintah dan lembaga terkait juga harus memberikan pendidikan atau program re-edukasi kepada masyarakat. Dengan adanya program reedukasi maka diharapkan masyarakat lebih waspada dan kritis terhadap bahaya ekstrimisme dan radikalisme.
Ia menambahkan, selain pemerintah, umat juga diminta untuk mengedepankan ukhwuhah islamiyah dan jangan ingin diadu domba oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Masyarakat harus menyadari bahwa perbedaan adalah ranmat.