REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Aksi protes dan gelombang demo yang ditujukan ke Menpora terus terjadi di Malang. Ratusan Aremania, suporter Arema kembali turun jalan memprotes keputusan Menpora Imam Nahrawi yang membekukan PSSI. Mereka berdemo di Balai Kota Malang pada Ahad (26/4). Selain menghentikan pawai budaya, ratusan Aremania melanjutkan protes dengan bermain bola di jalanan Kota Malang.
Mereka menggelar sepak bola di jalan raya, depan Stasiun Kota Malang. Polisi sebenarnya terus mengamankan mereka. Namun aksi main bola di jalan tak bisa dihindarkan.
Aksi para Aremania itu bertepatan dengan acara pawai budaya yang digelar Pemkot Malang. Pawai ini untuk memeriahkan rapat koordinasi Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) yang digelar di Malang.
Para Aremania pun menguasai panggung pawai budaya dan menggelar aksi tepat di depan panggung pemberangkatan peserta pawai budaya. Mereka mendesak Wali Kota Malang, Mochammad Anton untuk memperjuangkan nasib Arema agar tetap bisa ikut dalam kompetisi.
Wali Kota Malang Mochammad Anton pun akhirnya menemui Aremania. Di depan puluhan Aremania, Anton ini berjanji akan memperjuangkan nasib Arema. "Perlu saya sampaikan, Malang berduka semua. Kami tetap akan memperjuangkan Arema. Semua Wali Kota yang ikut Apeksi juga memprotes keputusan Menpora membekukan PSSI," ucap Anton, Ahad (26/4).
Setelah ditemui Anton, para Aremania membubarkan diri. Mereka kembali menggelar aksi di depan Stasiun Kota Malang.
Warga Malang yang ingin menikmati hari libur pun ke luar rumah perlu menghindari jalur Stasiun Kota. Pasalnya jalur lalul intas di lokasi ini kini dibanjiri massa ratusan Aremania. Jalan raya di depan stasiun di kawasan Klojen, Kota Malang ini penuh sesak Aremania karena mereka melanjutkan aksi.