REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gelombang protes terhadap rencana eksekusi mati terpidana narkoba di Indonesia terus bergulir. Bahkan salah satunya dilakukan oleh salah satu penyanyi asal Indonesia yang sudah mendunia, Anggun.
Bersama warga negara Prancis, Anggun turut serta dalam aksi penolakan rencana eksekusi mati, khususnya terhadap terpidana Serge Atlaoui. Aksi yang diikuti oleh 200 orang lebih itu digelar pada Sabtu (25/6) waktu setempat di Paris, Prancis.
Sehari sebelum aksi, Anggun sempat mengajak masyarakat turut serta bersamanya dalam pawai solidaritas untuk Serge.
@Anggun_Cipta: Ce samedi 25 avril à 15h, place Edmond Michelet, à côté de Beaubourg, venez avec moi à la marche de solidarité pour #SergeAtlaoui (Sabtu ini, 25 April di 15h, tempat Edmond Michelet, dekat Beaubourg, datang bersama saya untuk pawai solidaritas untuk #SergeAtlaoui)," kicau Anggun seperti dikutip dari akun Twitternya, Senin (27/4) WIB dini hari.
Di hari yang sama, Anggun juga menulis bahwa hukuman mati bukanlah solusi, melainkan sebuah bentuk balas dendam.
Serge adalah satu dari 10 orang terpidana mati yang menanti eksekusi. Sergen ditangkap pada tahun 2005 dalam penggerebekan pabrik narkotika di Serang, Banten. Pabrik tersebut memiliki kapasitas produksi 100 kilogram ekstasi per minggu. Serge sendiri adalah salah satu orang yang ada dibalik pembangunan pabrik tersebut.
Serge sendiri saat ini tengah melakukan perlawanan hukum terhadap Keppres dari Presiden Jokowi yang telah menolak grasinya.