Kamis 30 Apr 2015 16:00 WIB

Menteri Yohana: Perempuan Punya Peran Penting dalam Industri Ikan

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Satya Festiani
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise.
Foto: Antara
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Menteri Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak Yohana Susana Yambise turut hadir dalam peresmian pusat pelatihan dan rumah produksi abon ikan. Yohana juga didampingi duta besar Sri Langka untuk Indonesia Anoja Wijeyesekera.

Yohana mengatakan, perempuan khususnya ibu-ibu mempunyai peran cukup penting dalam hal pengolahan ikan. Dari data yang didapat, sekitar 860 ribu perempuan turut serta menjadi pengolah ikan. Angka ini lebih besar dari pada kaum laki-laki yang mencapai sekitar 400 ribu. Selain itu, dalam hal pemasaran ikan, perempuan Indonesia mencapai 2,8 juta, dua kali lebih banyak dari laki-laku

"Salah satunya bisa kita lihat dari industri produksi olahan berbagai macam ikan yang terus bertambah," ujar Yohana saat meresmikan industri Rumah Abon Ikan, Kamis (30/4).

Selain itu, Yohana juga mendorong agar pihak swasta bukan hanya memberikan dana untuk meningkatkan industri rumahan bagi perempuan. Namun mereka juga diajarkan dalam hal manajemen. Sehingga produk mentah atau olahan ikan yang dijual mempunyai nilai ekonomi lebih tinggi.

Sementara Walikota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto yang turu dalam peresmian ini menuturkan, industri lorong seperti Industri Rumah Abon Ikan merupakan salah satu hal yang sangat baik dalam meningkatkan perekonomian keluarga. Terlebih saat ini banyak ibu rumah tangga yang hanya mengurus keluarga tanpa memproduktifkan diri.

"Industri seperti ini mampu meningkatkan perekonomian sekitar. Dan ini sangat baik untuk kedepannya demi keluarga yang lebih sejahtera," ungkap Pomanto.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement