REPUBLIKA.CO.ID, KANADA -- Pada 1871, sensus pertama Kanada mencatat hanya ada 13 orang Muslim Eropa di kalangan penduduk. Selama beberapa dekade berikutnya, sejumlah besar Muslim Bosnia hijrah ke Kanada, seperti halnya bangsa Kristen dari Eropa. Mereka umumnya datang ke negeri itu sebelum meletusnya Perang Dunia Pertama.
Masjid Kanada pertama dibangun di Edmonton pada 1938. Ketika itu, ada sekira 700 Muslim Eropa yang bermukim di kota tersebut. Bangunan ibadah itu sekarang menjadi bagian dari museum di Fort Edmonton Park.
Beberapa tahun setelah Perang Dunia II, populasi Muslim Kanada terus menunjukkan peningkatan. Meskipun begitu, umat Islam masih menjadi kaum paling minoritas di negeri itu. Pascapenghapusan preferensi imigrasi Eropa pada akhir 1960-an, barulah umat Islam dari berbagai belahan dunia mulai berdatangan ke Kanada dalam jumlah yang signifikan. Migrasi besar-besaran masyarakat Muslim non-Eropa ke negara tersebut berlangsung selama dekade 1970-an.
Kelompok masyarakat Muslim asal Bosnia menjadi penggagas utama dalam pendirian awal masjid-masjid di Toronto. Masjid Jami (satu dari tiga masjid tertua di Toronto—Red) didirikan oleh orang-orang Bosnia dan Albania pada 1968. Al-Rashid Islamic Institute yang merupakan sekolah Islam pertama di Amerika Utara, didirikan di Cornwall, Ontario, pada 1983.
Sampai hari ini, lembaga pendidikan tersebut berhasil mencetak sejumlah ulama dan hafiz Alquran. Salah satunya yang paling menonjol adalah Syekh Muhammad Alshareef—yang menyelesaikan program hifzul Quran di sekolah itu pada awal 1990-an.
Menurut sensus 1971, populasi Muslim di Kanada sebanyak 33 ribu jiwa. Sementara, sensus 1981 mencatat ada 98 ribu Muslim yang tinggal di negara itu. Satu dekade berikutnya, angka tersebut meningkat lagi menjadi 253 ribu jiwa.
“Pada Mei 2013, populasi Muslim di Kanada menembus angka satu juta atau mencapai 3,2 persen dari total penduduk. Islam pun menjadi agama yang paling cepat berkembang di Kanada,” ungkap laman National Post.
Konstitusi Kanada menjaminan kebebasan warga negara untuk menjalankan urusan agama. Menurut Pasal 2 (a) Canadian Charter of Rights and Freedoms (Piagam Hak Asasi dan Kebebasan Kanada), pemakaian jilbab diperbolehkan di sekolah-sekolah dan tempat-tempat kerja.
Di samping itu, negara juga menghormati hari-hari besar keagamaan yang dirayakan oleh warganya. Oleh karenanya, tidak mengherankan jika Islam semakin tumbuh subur di Kanada.