Jumat 01 May 2015 13:05 WIB

Buruh Kembali Tuntut Penghapusan Sistem Outsourcing

Rep: C25/ Red: Bayu Hermawan
Demo Buruh
Foto: Republika/ Wihdan
Demo Buruh

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Massa buruh merayakan Hari Buruh Internasional yang jatuh pada hari Jumat (1/5) ini, dengan menggelar unjuk rasa di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta.

Massa buruh dari berbagai daerah, sudah berkumpul di Bundaran Hotel Indonesia sejak Jumat pagi. Mereka datang dengan membawa berbagai atribut dan spanduk-spanduk besar bertuliskan tuntutan kepada pemerintah. Mereka juga menyampaikan berbagai tuntutan lewat orasi-orasi dari atas mobil-mobil komando.

Tuntutan para buruh diantaranya adalah menolak sistem outsourcing dan sistem kerja kontrak yang selama ini masih diterapkan dan meminta pelayanan kesehatan dan pendidikan gratis.

Para buruh juga meminta pemerintah melaksanakan buruh perempuan dan melindungi para buruh migran Indonesia. Selain itu, mereka juga meminta upah layak nasional dan berhenti melakukan pemberhentian hubungan kerja.

Massa buruh juga meminta pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak dan sembako yang belakangan semakin melambung tinggi. Mereka juga meminta para pengusaha memberlakukan jaminan pensiun setidaknya 75 persen dari upah mereka, serta menolak sistematis kenaikan upah yang hanya dilakukan selama lima tahun sekali.

Mereka juga menginginkan ada perbaikan kesejahteraan buruh, baik informal ataupun rumahan. Para buruh yang terdiri dari berbagai serikat buruh di berbagai daerah tersebut juga menuntut perbaikan pelaksanaan BPJS kesehatan dan BPJS Pensiun, setidaknya mulai satu Juli 2015.

Buruh menginginkan pemerintah memberlakukan perdagangan yang berkualitas dengan menolak Free Trade, MEA ataupun CAFTA. Mereka juga menolak Surat Keputusan Menteri Perindustrian tentang objek vital yang melanggar ILO C.87.

Aksi dari para buruh yang memperingati Hari Buruh Sedunia hari ino juga beraneka ragam, dari yang menggelar ratusan serbet di jalan hingga merangkai bambu seperti piramida yang dilapisi dengan spanduk bertuliskan tuntutan-tuntutan.

Rencananya, para buruh akan bergerak menuju Istana Negara untuk menyuarakan aksinya, sekaligus,  melaksanakan ibadah Shalat Jum'at secara bersama-sama.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement