REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Sumatera Barat (KSPI Sumbar) berpendapat wacana pembentukan partai berbasis buruh harus dikaji lebih mendalam efektivitasnya sebelum direalisasikan.
"Sadar atau tidak, sebenarnya keberadaan partai politik ini sudah menjadi kebutuhan bagi buruh, karena dengan adanya perpanjangan tangan di parlemen, suara buruh tentu lebih didengarkan pemerintah," kata Ketua KSPSI Sumbar Arsukman Edi, usai memberikan sambutan dalam sarasehan buruh bersama Pemprov Sumbar serta BPJS Ketenagakerjaan, di aula Dinas Tenagakerja dan Transmigrasi(Disnakertrans) Sumbar, Jumat (1/5).
Namun, dia menilai sebelum sampai pada tahap itu, harus ada kajian yang mendalam apakah pembentukan partai politik ini perlu segera dilakukan.
"Perlu pertimbangan apakah langkah ini benar-benar akan lebih efektif untuk menyuarakan aspirasi buruh," sebutnya.
Meski demikian, dia mengatakan pihaknya akan ikut memikirkan dan mempertimbangkan wacana tersebut.
"Kalau ini memang sudah menjadi keharusan, mengapa tidak," tuturnya.
Dia mengatakan, KSPSI pusat saat ini sebenarnya memiliki banyak warna yang tentu juga memiliki banyak banyak kepentingan.
"Partai politik mungkin adalah jawaban untuk mempersatukan warna ini dalam sebuah perjuangan yang sama," katanya.