Sabtu 02 May 2015 19:07 WIB

Kasus Novel, Adrianus: Itu Upaya Cuci Gudang untuk Peningkatan Polri

Rep: C26/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Anggota Kompolnas Adrianus Meliala (kanan).
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Anggota Kompolnas Adrianus Meliala (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisioner Kompolnas Adrianus Meliala menyebutkan tindak lanjut kasus penyidik KPK Novel Baswedan sebagai upaya Kepolisian Republik Indonesia (Polri) untuk menuntaskan perkara-perkara yang harus ditangani. Pasalnya ada lebih 4800 kasus yang sudah harus segera diselesaikan lembaga hukum Indonesia ini.

"Budi Waseso ingin cuci gudang untuk meningkatkan Polri," kata Adrianus dalam diskusi 'teleNOVELa KPK - Polri', di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (2/5).

Ia menyebut perkara tersebut hampir memasuki masa kadaluwarsa. Oleh karena itu harus segera diselesaikan dalam rangka menuntaskan dan meningkatkan kinerja Polri yang tidak seharusnya berdiam diri.

Dalam kasus Novel yang sudah diselidiki sejak 2012 lalu, kata dia, dahulu memang terpaksa ditunda atas perintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono karena merasa situasi dan kondisinya tidak tepat. Ia menilai saat ini adalah waktu yang tepat untuk kembali dilanjutkan penyelidikannya. Terlebih masalah ini hampir kadaluwarsa.

Ia mengimbau agar masyarakat tidak mengkait-kaitkan kasus Novel ini sebagai bentuk memanasnya kembali konflik KPK Vs Polri. Ini adalah murni proses penegakkan hukum yang berlaku di Indonesia. Tidak ada kaitannya dengan internal di tubuh lembaga hukum tersebut.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement