REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat melansir 400 rumah di kelurahan Turida dan Sandubaya Kota Mataram terendam banjir, Sabtu (2/5).
Kondisi tersebut terjadi disebabkan hujan lebat yang melanda sepanjang siang hingga sore di Kota Mataram dan mengakibatkan meluapnya drainase serta adanya penyumbatan saluran akibat sampah.
“Air diperkirakan berasal dari meluapnya drainase dan disebabkan volume air meluap cukup deras serta adanya penyumbatan akibat sampah,” ujar kepala BPBD NTB, Wedha Magma Ardhi di Kota Mataram, Sabtu (2/5).
Ia menuturkan, banjir di dua kecamatan tersebut menggenangi beberapa rumah warga yang terletak di jl. Adelwis I/II/III, jl. Tulip I/II/III, jl. Anggrek dan jl. Matahari Ling. Sehingga menyebabkan rumah warga tergenang mencapai 400 unit,Namun begitu, tidak ada korban jiwa hanya kerugian material mencapai puluhan juta disebabkan barang-barang elektronik tergenang air.
Menurutnya, ketinggian air yang memasuki rumah warga sekitar 0,5-1 meter. Namun, saat ini air telah mulai surut. Sementara itu, banjir di kelurahan Babakan kecamatan Sandubaya menggenangi rumah warga dengan ketinggian sekitar 0,5 meter.
Di mana, 10 rumah di Babakan Barat telah tergenang banjir. Dua puluh rumah di Babakan Timur Selatan dan di Babakan Kebon, banjir menggenangi 40 rumah warga.
“Untuk banjir yang terjadi di wilayah Babakan Kecamatan Sandubaya tidak ada korban jiwa serta tidak ada kerugian materil karena warga sudah mengantisipasi dari awal,” ungkapnya.
Ardhi mengatakan penyebab banjir di kelurahan Babakan diperkirakan karena meluapnya air di Sungai Unus. Saat ini, dirinya menjelaskan pihak polsek Cakranegara telah mengerahkan personil untuk memberikan bantuan dan mengamankan barang-barang milik warga dibantu oleh kelurahan dan Tagana Kota Mataram.