Senin 04 May 2015 04:20 WIB

Ebola Menular Lewat Hubungan Seks tak Aman

Rep: C26/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pusat pengobatan pasien Ebola yang didanai pemerintah Australia akan resmi digunakan kemarin malam.
Foto: AFP
Pusat pengobatan pasien Ebola yang didanai pemerintah Australia akan resmi digunakan kemarin malam.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Pejabat kesehatan Amerika Serikat mengatakan virus Ebola dapat ditularkan lewat hubungan seksual yang tidak aman seperti HIV.

Dalam sebuah laporan yang dikeluarkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit sebuah kasus penyebaran Ebola yang menyerang seorang wanita Liberia berusia 44 tahun.

Diketahui sebelumnya ia melakukan hubungan seksual dengan penderita Ebola. Wanita ini akhirnya meninggal pada Maret lalu setelah sebelumnya si pria meninggal terlebih dahulu pada September tahun lalu.

Seperti dilansir dari VoA News, Senin (4/5) pejabat kesehatan menyebutkan mereka saat ini merekomendasikan penderita Ebola agar menghindari hubungan seksual tanpa pengaman. Ini berguna mengurangi penyebaran virus yang banyak melanda negara-negara Afrika ini. Saat ini mereka juga tengah melakukan penelitian lebih lanjut untuk melihat seberapa lama virus dapat bertahan tubuh korban laki-laki dan perempuan.

Ebola diketahui menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi. Liberia yang sebelumnya memiliki kasus Ebola yang tinggi, sudah tidak menemukan kasus baru penyakit ini. Jika itu terus terjadi maka Liberia bisa dinyatakan bebas virus Ebola pada 9 Mei. Kematian akibat Ebola di Liberia berjumlah lebih dari 4.600 yang berhasil ditemukan.

Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan virus tersebut telah menewaskan lebih dari 10 ribu orang di dunia. Sebagian besar terjadi di negara-negara Afrika Barat seperti Guinea, Liberia dan Sierra Leone.

Lebih dari 24 ribu orang telah terinfeksi Ebola sejak wabah Afrika Barat mulai Desember 2013.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement