REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Konsep Islam Nusantara menginspirasi Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Jakarta dalam membentuk karakter lulusannya yang mempraktekkan Islam rahmatan lil ‘alamin.
"Islam Nusantara adalah Islam yang mengakomodasi budaya lokal, terbuka, dan egaliter. Kita ingin mengawal dan menjaga nilai-nilai Islam sesuai dengan identitas budaya Indonesia, termasuk kontraradikalisme," tutur Pembantu Ketua IV STAINU Jakarta Aris Adi Leksono dalam peringatan Dies Natalis ke-13, Ahad (3/5).
Menurutnya, tantangan Islam di Indonesia saat ini adalah ideologi transnasional. Upaya untuk mendialogkan Islam dengan kebudayaan tidak berjalan, sementara di Indonesia ikatan budaya masih kuat.
"Kita memang tengah konsisten mengangkat tema ini. Bahkan, di Pascasarjana STAINU kita sudah memiliki jurusan sendiri untuk Islam Nusantara. Pengajarnya seperti Radhar Panca Dahana, Agus Sunyoto, dan lain-lain," lanjutnya.
Terkait rencana STAINU kedepan, Aris menuturkan, "STAINU Jakarta akan menjadi berubah universitas. Kita sudah proses ke arah sana, tinggal menambah jurusan-jurusan umum seperti teknik dan kesehatan."