REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Indria Samego meramalkan perpecahan di Partai Golkar tidak akan terjadi. Menurutnya, kedua belah pihak yang berselisih masih sama-sama membutuhkan nama besar Golkar.
“Golkar tidak akan pecah,” tegasnya saat dihubungi ROL, Senin (4/5).
Argumennya diperkuat dengan adanya faktor sejarah di mana partai-partai kecil pecahan Golkar yang sempat mengikuti pemilihan umum (Pemilu), belum berhasil mendapatkan tempat di masyarakat.
“Pernah ada Kosgoro atau MKGR yang berdiri sendiri, tetap tidak laku,” kata dia.
Meski meramalkan tidak akan ada sempalan dari partai berlambang beringin itu, Indria tetap mencermati kisruh Golkar yang berlarut-larut. Ia kembali mengingatkan bahwa kini, internal partai justru tidak membesarkan nama partai.
“Mereka hanya menumpang nama besar nama partai saja. Sama sekali tidak memikirkan nasib partai secara jangka panjang,” pungkasnya.
Kisruh Partai Golkar masih terus bergulir di PTUN dan Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Proses ini terkait gugatan yang dilayangkan kubu Aburizal Bakrie (Ical) terhadap keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menhukam), Yasonna Laoly. Menkumham sebelumnya mengesahkan kubu Agung Laksono sebagai pengurus Partai Golkar yang sah.