REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendapat kiriman tiga karangan bunga dari pengirim tak dikenal, Senin (4/5) sore. Isi tulisan dari karangan bunga mengisyaratkan bahwa penangkapan Novel Baswedan adalah skenario pimpinan KPK.
"Terima Kasih Pimpinan KPK Atas Aksi Panggungnya. Kalian Pahlawan Sinergitas. Kami Menunggu Dagelan Selanjutnya," begitu isi tulisan salah satu karangan bunga tersebut.
Pengantar karangan bunga, Alfares (37 tahun) mengatakan, pemesan karangan bunga tersebut adalah salah satu pegawai KPK dan dipesan di Toko Bunga Cantik, Rawabelong, Palmerah, Jakarta Barat Senin (4/5) siang. Satu karangan dibeli seharga Rp 700 ribu.
"Yang pesan dari pegawai KPK. Cuma saya tidak tahu namanya siapa," kata dia saat membawa karangan bunga ke gedung KPK, Senin (4/5).
Karena tidak ada nama atau identitas pengirim, karangan bunga tersebut akhirnya tidak diterima oleh petugas keamanan KPK. Alfares kemudian membawa ketiga karangan bunga tersebut balik.
Karangan bunga kedua bertuliskan, "Kami Bangga Pada AS, BW, dan Novel. Kalian Orang Berani! KPK Bukan Pengecut Yang Cuma Bisa Kompromi". Dan yang ketiga yakni, "Teruntuk Pimpinan KPK, Para Pemberani Yang Selalu (Tidak) Menepati Janji".
Saat dikonfirmasi kebenarannya, Ketua Wadah Pegawai KPK Faisal membantah bahwa pengirim bunga tersebut berasal dari Wadah Pegawai KPK. "Kami tidak pernah mengirim itu, kami menganggap Pimpinan KPK menjalin sikap yang baik dengan Kejaksaan dan Kepolisian," ujar Faisal.