Selasa 05 May 2015 08:32 WIB

Perlambatan Ekonomi, Laba Bersih Wika Merosot

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Satya Festiani
Wika
Foto: [ist]
Wika

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -– Laba bersih PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) merosot drastis pada kuartal I 2015. Hal tersebut salah satunya dipengaruhi perlambatan aktivitas ekonomi pada periode itu.

Corporate Secretary WIKA Suradi mengatakan, penjualan pada kuartal I 2015 mencapai Rp 2,01 triliun tidak termasuk proyek kerja sama operasi (KSO). ''Pada periode yang sama tahun lalu mencapai Rp 2,79 triliun,'' kata dia, Selasa (5/5).

Sedangkan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk (laba bersih) pada kuartal I ini mencapai Rp 61,51 miliar. Padahal, pada periode yang sama tahun sebelumnya mencapai Rp 167,52 miliar.

Tahun 2015 ini, WIKA menargetkan penjualan termasuk Penjualan Proyek KSO sebesar Rp 21,43 triliun atau naik 24,23 persen dari realisasi penjualan tahun 2014 sebesar Rp 17,25 triliun. Sementara itu, laba bersih (Laba yang dapat diatribusikan ke Pemilik Entitas Induk) pada 2015 ditargetkan dapat diperoleh sebesar Rp 764,52 miliar atau naik sebesar 24,28 persen dari realisasi pada 2014 sebesar Rp 615,18 miliar.

Kontrak Baru Hingga April 2015

Pencapaian kontrak baru hingga April 2015 mencapai Rp 5,12 triliun atau 16,18 persen dari target kontrak baru 2015 sebesar Rp 31,64 triliun.

WIKA menargetkan pada 2015 akan memperoleh total kontrak dihadapi sebesar Rp 54,39 triliun yang terdiri dari dari target kontrak baru pada 2015 sebesar Rp 31,64 triliun dan carry over dari tahun 2014 sebesar Rp 22,75 triliun.

WIKA tetap optimistis dapat mencapai target karena komposisi perolehan kontrak baru WIKA pada 2015 ditargetkan terbesar dari pemerintah sebesar 52,02 persen kemudian BUMN 22,17 persen, dan swasta 25,21 persen.

Beberapa proyek yang telah diperoleh hingga April 2015, antara lain Proyek Bendungan Pasellorang Sulawesi Selatan Rp 463 miliar, Proyek New Priok Container Terminal Jakarta Rp 181,5 miliar, Proyek Bendungan Kreuretok Aceh Rp 403 miliar, Proyek Tol Bogor-Ciawi- Sukabumi (Bocimi) Tahap I Rp 355 miliar, Proyek Jalan Layang Non Tol (JLNT) Ciledug Rp 351 miliar, Proyek Oe-Cusse Airport Timor Leste 92 juta dolar AS, Proyek Funtasy Island di Pulau Manis Batam Rp 161 miliar dan Proyek Pembangunan Konstruksi Runway Bandara Samarinda Baru Samarinda Rp 124,20 miliar.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement