Selasa 05 May 2015 18:31 WIB

Pengamat: Jokowi tak Bermaksud Intervensi Kasus Novel Baswedan

Rep: C23/ Red: Bayu Hermawan
Presiden Jokowi memberikan sambutan saat acara Silaturahim Pers Nasional Audtorium TVRI, Jakarta, Senin (27/4) malam WIB.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Presiden Jokowi memberikan sambutan saat acara Silaturahim Pers Nasional Audtorium TVRI, Jakarta, Senin (27/4) malam WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat hukum dan tata negara Universitas Hasanuddin Makasar, Aminuddin Ilmar menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak mengintervensi kasus Novel Baswedan. Menurutnya Jokowi hanya mengingatkan Polri untuk tidak menahan Novel.

"Jokowi itu hanya mengingatkan agar Polri tidak menahan Novel. Itu juga agar Polri dengan KPK tidak saling menjatuhkan karena keduanya adalah institusi penegakkan hukum," ujar Aminuddin pada Republika, Selasa (5/5).

Ia menilai hal itu dilakukan juga agar komunikasi antara Polri dengan KPK masih bisa terjalin. Sampai saat ini, Aminuddin menganggap Jokowi masih berada pada koridor kewenangannya. "Dia (Jokowi) hanya mengingatkan," katanya.

Sebelumnya, pascapenangkapan Novel Baswedan pada Jumat (1/5), Jokowi sempat meminta kepada Kapolri untuk menangguhkan penahanan Novel. Selain itu, ia juga meminta agar Polri tidak melakukan tindakan yang kontroversial dan menimbulkan kekisruhan di antara lembaga penegak hukum lagi.

Novel Baswedan dituduh melakukan penembakan yang menyebabkan tewasnya seseorang pada Februari 2004. Novel yang saat itu berpangkat Inspektur Polisi Satu dan menjabat Kasat Reskrim Polres Bengkulu dianggap melakukan langsung penembakan tersebut.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement