REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Ledakan pipa geothermal di pembangkit listrik tenaga panas bumi "Star Energy" di Pangalengan Kabupaten Bandung, tidak memengaruhi distribusi dan pasokan listrik.
"Kejadian ledakan pipa geothermal di Pangalengan tidak berpengaruh pada ketahanan listrik di Jabar dan Banten. Sekalipun pembangkit itu menghentikan operasi sementara, tidak akan berpengaruh," kata Supervisor Humas PLN Distribusi Jabar Banten Agus Yuswanta di Bandung, Rabu (6/5).
Menurut Agus, hal itu dikarenakan pasokan listrik Jawa Bali terkoneksi dengan pembangkit lainnya, sehingga satu pembangkit tidak beroperasi tidak akan terpengaruh. Di sisi lain ketersediaan dan ketahanan listrik saat ini cukup besar.
"Tidak ada pengaruhnya ke layanan listrik bagi pelanggan, karena jaringan kita sudah terkoneksi ke jaringan listrik Jawa I," kata Agus.
Pipa gas panas bumi yang dikelola PT Star Energy di Kampung Cibitung, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, meledak pada Selasa sekitar pukul 14.40 WIB. Ledakan itu dipicu oleh pergerakan tanah di lokasi kejadian yang mengakibatkan pipa panas bumi itu meledak.
Agus menyebutkan, dengan sistem interkoneksi maka pasokan listrik ke jaringan Jawa Bali stabil karena tersambung ke sejumlah pembangkit listrik yang tersebat di Banten, Jabar, Jateng dan Jatim, baik dari PLTU maupun PLTA.