REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Politikus Partai Nasdem, Kurtubi mendukung langkah pemerintah Joko Widodo- Jusuf Kalla yang ingin mereshuffle Kabinet Kerja. Sebab, reshuffle kabinet bertujuan agar kinerja pemerintah lebih bagus dan mempercepat pembangunan.
“Sebagai pendukung pemerintah harus mendukung, tujuannya agar lebih bagus dan mempercepat pembangunan. Bisa mengefisienkan anggaran dan bisa mensejahteraan rakyat. Reshuffle urusan presiden dan itu tidak haram, sah-sah saja presiden mereshuffle kalau performe kabinet perlu ditingkatkan,” katanya kepada wartawan di Kota Mataram, Rabu (6/5).
Menurut Anggota Komisi VII DPR ini, kondisi pertumbuhan ekonomi Indonesia berjalan kurang bagus, serta penyerapan anggaran yang selalu kurang. Selain itu, adanya polarisasi pengesahan APBNP akan mempengaruhi tingkat eksekusi program pemerintah.
“Jadi kalau anggarannya belum disahkan, sebagus apapun menteri itu tidak bisa mengeksekusi anggaran. Serta belum adanya dirjen dan faktor eksternal serta subjektif menteri menyebabkan performance pemerintah kurang bagus,” ujarnya.
Namun, Ia enggan mengomentari lebih jauh terkait posisi menteri apa yang harus di reshuffle. Dirinya hanya mengatakan bahwa pemerintah harus membenahi tata kelola migas dan tambang. Dimana, selama ini pengelolaan migas masih dipegang oleh SKK Migas.
“Saya tidak setuju pengelolaan Migas masih dipegang oleh SKK Migas. Kasus-kasus korupsi tidak akan terjadi jika tata kelola Migas diperbaiki dan UU Migas dicabut,” ungkapnya.