REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) sekaligus ekonom, Didik J Rachbini menyebut tim ekonomi Kabinet Kerja Jokowi-JK kebobolan. Ia mengibaratkan tim ekonomi tersebut seperti pemain sepak bola.
"Ekonomi tidak terjaga, sama dengan pemain bola yang tidak jaga gawang. Kalau gawang kebobolan namanya pemainnya tidak berhasil," kata Didik saat acara pelantikan pengurus DPP PAN periode 2015-2020 dan pembukaan Rakernas PAN tahun 2015 di Balai Sudirman, Jaksel, Rabu (6/5), malam.
Didik mengatakan, ada tiga hal yang 'bobol' dari tim ekonomi Kabinet Kerja, yakni menjaga nilai tukar rupiah yang kian turun, pertumbuhan ekonomi yang juga kian turun, dan naiknya harga-harga kebutuhan pokok.
Meski begitu, kesalahan tersebut tidak dapat dibebankan kepada salah satu atau beberapa orang saja. "Itu tidak bisa (disalahkan) orang per orang. Itu kan tim ekonomi," ujarnya.
Ia pun menilai, wacana perombakan atau reshuffle menteri pada Kabinet Kerja adalah hak prerogratif presiden yang dapat dilakukan jika tidak ada pilihan lain. Meski begitu, Didik mengaku mendengar kabar bahwa reshuffle tersebut belum akan dilakukan.
"Saya tahu dari bisik-bisik presiden dan wakil presiden, katanya perombakan terlalu dini di masa enam bulan pemerintahan. Bisik-bisik itu dari mana-mana. Tapi menurut saya, kalau tidak ada pilihan, apa boleh buat (reshuffle harus dilakukan)," kata Didik.