REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI-- Polres Sukabumi Kota, tokoh agama/masyarakat dan TNI gagalkan pemberangkatan belasan warga ke Suriah untuk ikut dalam Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS.
"Mereka rencananya akan berangkat pada tahun ini, namun keburu dihentikan dan diberian pembinaan. Ternyata mereka tidak paham soal apa itu ISIS yang sesungguhnya," kata Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Diki Budiman di Sukabumi, Kamis (7/5).
Mereka yang gagal berangkat ke Suriah tersebut sudah menjalani pemeriksaan dan saat ini tengah dilakukan pembinaan agar, tidak kembali terasuki oleh paham radikalisme dan teroris. Selain itu, mereka yang akan berangkat itu karena tergoda oleh bujuk rayu jaringan teroris ini yang mengiming-imingi akan mendapatkan gaji yang besar, dinikahkan dan jika meninggal akan masuk surga atau syahid.
Menurutnya, masih adanya warga yang tergoda gabung jaringan teroris disebabkan oleh beberapa faktor seperti masih minimnya pengetahuan tentang agama dan yang paling berperan adalah masalah ekonomi. Karena selama ini yang bergabung dengan jaringan teroris mereka yang bisa dikatakan kondisi ekonominya memprihatinkan.
Selain itu, ada beberapa warga yang merasa putus asa dan tidak diperhatikan oleh pemerintah sehingga hidupnya miskin, maka oknum warga tersebut tergoda dengan imbalan yang akan diberikan jaringan teroris jika ikut bergabung. Namun, masih ada contoh lainnya sehingga warga terjerat dengan paham ini seperti mencuci otaknya.
"Antisipasi terus kami lakukan, karena gerakan jaringan teroris untuk merekut anggota dengan cara berpindah dan tidak membawa simbol, sehingga bisa berbaur dengan siapa saja," tambahnya.
Di sisi lain, pihaknya juga baru mendapatkan kabar bahwa dua warga Kabupaten Sukabumi asal Kecamatan Kebonpedes yakni SB alias Ap dan DR tewas di Suriah. Informasi ini didapat pihak kepolisian dari keluarganya yang baru menerima informasi bahwa keduanya tewas, tapi belum diketahui apa penyebab tewasnya dua warga yang ikut dalam jaringan teroris ini.
"Kami belum mendapatkan data otentik penyebab kematian mereka, apakah disebabkan pertempuran, dihukum mati, tertangkap tentara Suriah atau kecelakaan. Kami masih mengumpulkan bukti yang kuat terkait kabar yang diberikan oleh pihak keluarganya yang ada di Kecamatan Kebonpedes," kata Diki.