Jumat 08 May 2015 19:32 WIB

PDIP: Survei Cagub Bisa Ganggu Pemerintahan DKI

Rep: Agus Raharjo/ Red: Bayu Hermawan
Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristyanto.
Foto: Antara
Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristyanto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto menilai survei calon Gubernur DKI Jakarta yang dilakukan lembaga survei bisa mengacau pemerintahan DKI Jakarta.

Meskipun dalam survei yang dilakukan Cyrus Network masih menempatkan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) masih paling populer, namun, hasil survei ini ditakutkan akan memecah belah masyarakat

"Survei-survei seperti ini untuk memecah belah," kata Hasto pada Republika, Jumat (8/5).

Ia berharap, masyarakat dan pemerintah provinsi DKI Jakarta jangan sampai dikacaukan oleh survei yang belum jelas 'pesanan' siapa. Sebab, survei itu dilakukan untuk pilkada DKI Jakarta yang baru akan terjadi dua tahun lagi, yaitu di 2017.

Menurut Hasto, kalau survei soal Gubernur DKI Jakarta ini dilakukan nanti, beda cerita. Atau survei soal pilkada serentak 2015 nanti pasti lebih banyak yang setuju. Hasto menambahkan, survei soal Gubernur DKI Jakarta terlalu dini.

"Kasihanlah, biarkan mereka bekerja dulu untuk rakyat," ujarnya.

PDIP memastikan akan tetap mendukung Ahok untuk menyelesaikan masa jabatannya hingga selesai. Bahkan, imbuh Hasto, sistem pemilihan langsung menjamin masa jabatan kepala daerah adalah 5 tahun.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement