Rabu 13 May 2015 02:03 WIB

Pemprov Papua Berharap Dana Otsus Bidang Infrastruktur Ditambah

Peta Papua. (Ilustrasi)
Peta Papua. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua berharap dukungan dana untuk bidang infrastruktur yang dikucurkan pusat melalui dana otonomi khusus (otsus) ditambah. Hal itu agar kemajuan daerah lebih signifikan.

"Kita minta infrastruktur yang dimaksudkan tidak hanya jalan dan jembatan, tapi juga air bersih, kemudian listrik dan telekomunikasi. Kita sudah bersurat secara resmi sebelum Musrembangnas," ungkap Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Papua Muhammad Musa'ad, di Jayapura, Selasa.

Permintaan itu, kata Musa'ad, sudah sesuai amanat dari Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus di Papua, yaitu pada pasal 34.

"Infrastruktur, terutama tambahan (dana) otsus itu sesuai dengan Pasal 34 (UU Otsus) itu tidak hanya diperuntukkan pada jalan, jembatan dan transportasi, tapi bisa digunakan untuk air bersih, energi listrik dan telekomunikasi," jelasnya.

Selama ini, sambungnya, pemerintah berjalan dengan peratuuran Menteri Keuangan. Hal itu yang ingin diubah oleh Pemprov Papua, yaitu menambah peruntukkan anggaran tersebut tampa harus menambah jumlahnya.

"Kita tidak menyorot angkanya, angkanya biar tetap Rp 2,5 triliun tetapi ada kewenangan bagi kita untuk tidak hanya membangun jalan dan jembatan, karena selama ini berdasarkan Peraturan Menteri Keuangaan, dana infrastruktur hanya dipakai untuk itu dan akhirnya hanya dilakukaan oleh Dinas Perhubungan dan Dinas PU," ujarnya.

Diakui Musa'ad, permintaan tersebut hingga kini belum dibahas, namun ia memastikan hal itu akan diangkat pada saat pembahasan dana infrastruktur dalam waktu dekat.

"Sampai sekarang itu belum dibahas, tapi dalam waktu dekat akan pembahasan dana infrastruktur disitu baru kita bahas. Biasanya di akhir Mei atau awal Juni baru kita bahas dana infrastruktur," tuturnya.

Ditambahkannya, Pemprov Papua pada dasarnya hanya berkeinginan agar pembangunan yang dilakukan di Papua bisa menyeluruh karena pada dasarnya semua saling menopang kehidupan masyarakat.

"Karena jalan kita sudah semakin baik, sangat ironis kalau kita punya jalan bagus tapi air bersih, listrik dan telekomunikasi tidak bagus, jadi kita minta mulai 2015 kita bisa mulai dengan itu setelah ada conecting dari Jakarta untuk dimungkinkan untuk itu," ujarnya.

Di 2015, Pemprov Papua mendapatkan alokasi dana infrastruktur sebesar Rp2 Triliun, dan akan mendapat tambahan Rp 500 miliar pada anggaran perubahan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement