REPUBLIKA.CO.ID, MUNICH -- Bayern Munich dan Pep Guardiola mencapai sebuah persimpangan jalan setelah pada Selasa tersingkir dari Liga Champions oleh Barcelona, dengan tim yang membutuhkan pembaharuan dan pelatih asal Spanyol itu berada di bawah tekanan untuk mempersembahkan prestasi di Eropa.
Kedatangan Guardiola pada dua tahun silam seharusnya menghadirkan era besar Bavarians di kancah Eropa setelah mereka meraih "treble" pada 2013. Mereka mencapai final Liga Champions pada tahun 2010, 2012 dan 2013 sebelum mendatangkan pelatih itu.
Pria berusia 44 tahun itu sejauh ini telah gagal membawa timnya melewati babak semifinal dalam dua musim ia bertugas, setelah pada Selasa kemenangan 3-2 tidak cukup bagi mereka untuk mendapat tempat di final pada bulan depan.
Sementara Bayern memenangi gelar ganda domestik musim lalu dan gelar liga musim ini, dia diharapkan mampu menghadirkan trofi klub elit Eropa untuk keenam kalinya ke klub. Bos Bayern yang sangat berambisi ingin kemenangan di Eropa dan itu ingin secepatnya pula didapatkan, dan siapa yang lebih baik untuk membawanya setelah pelatih sepak bola yang paling dicari di dunia? Guardiola mendapat dukungan penuh dari dewan direksi Bayern sejak awal.
Dia bahkan digambarkan sebagai pelatih yang luar biasa setelah mereka kalah dari Leverkusen di liga, tersingkir dari Piala Jerman, dipermalukan 3-0 oleh Barcelona dan ditaklukkan oleh Augsburg di liga pada pekan lalu menutup empat kekalahan pertama mereka secara beruntun sejak tahun 1991.
Guardiola memenangi 14 gelar dalam empat musim di Barcelona, termasuk dua gelar Liga Champions, tapi kekalahan agregat Bayern 5-3 untuk pelatih asal Spanyol itu telah membuktikan kepada semua orang di Munich bahwa ia bukanlah seorang penyihir.
"Kami memenangi liga, sekarang kita akan beristirahat, kita akan berlibur dan kembali pada musim depan dengan lebih kuat," kata Guardiola. "Saya tidak peduli tentang bagaimana kritikus melihat pekerjaan saya. Keberadaan saya tidak untuk mereka. Saya ada untuk klub."
Kritik mungkin tidak menjadi masalah bagi dia tapi dengan satu tahun tersisa di kontraknya dan tidak ada pembicaraan untuk perpanjangan, Guardiola tampaknya perlu untuk meninjau lagi pilihannya. Skuad ini perlu adanya perubahan dengan beberapa pemain yang membawa tim ke tiga final dalam empat musim sekarang yang sudah berada di ambang karir mereka.
Bastian Schweinsteiger, Franck Ribery, Arjen Robben dan kapten Philipp Lahm semua sudah berusia 30 tahun atau lebih, dengan Xabi Alonso, yang bergabung musim ini, juga dalam kelompok usia 30. Sebuah peremajaan bagi Bayern tidak mungkin akan selesai hanya dalam satu musim saja.
Apakah Guardiola tetap akan menangani proyek setelah 2016 atau memilih untuk hengkang, satu hal yang pasti, masa kehormatan di Munich berakhir pada hari Selasa.