REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) Balikpapan mencatat volume sampah di kota itu setiap harinya mencapai 265 ton sampah.
"Namun jika hujan tonase sampah bertambah mencapai 10 hingga 15 persen. Hal ini diakibatkan kandungan air yang mempengaruhi berat sampah," kata Kepala DKPP Balikpapan, Alvian Junaedi di Balikpapan, Jumat (15/5).
Pihaknya akan menekan volume sampah yang ada di Balikpapan dengan terus melakukan sosialisasi program "reduce, reuse, and recycle" juga terus dilakukan. "Agar sampah yang dihasilkan bisa diolah menjadi produk yang bernilai," Alvian menjelaskan.
Dia mengungkapkan untuk Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Manggar memiliki luasan sekitar 40 hektare, namun yang terpakai untuk kawasan pembuangan terbuka (landfield) baru 7,7 hektare dan sekitar 20 hektare digunakan untuk areal "bufferzone" untuk jalan dan kantor.
Pengelolaan TPA Manggar dengan luasan yang terpakai seluruhnya 27 Hektare lebih.
"Pengurangan volume sampah selain bermanfaat untuk keberlangsungan lingkungan hidup juga memiliki manfaat lain. Seperti plastik tidak digunakan dapat dijadikan kerajinan tangan, sehingga melatih kreatifitas dan memberikan tambahan penghasilan bagi masyarakat," kata Alvian.