REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyoroti kasus pengungsi Rohingya dan Bangladesh yang diselamatkan nelayan Aceh baru-baru ini.
Melalui akun Twitternya @SBYudhoyono, Presiden ke-6 RI tersebut mulanya bercuit untuk menyampaikan apresiasinya pada rakyat Aceh yang memberikan bantuan kemanusian pada pengungsi Rohingya dan Bangladesh.
SBY menyebut, bantuan kemanusiaan itu memang sudah selayaknya diberikan mengingat para pengungsi sebelumnya telah terapung-apung di lautan dalam kondisi memprihatinkan.
"Dengan haru saya saksikan spontanitas bantuan kemanusiaan yang diberikan masyarakat Aceh terhadap para pengungsi Rohingya dan Bangladesh. Kondisi para pengungsi, terutama orang tua dan anak-anak, apalagi yang masih terapung-apung di lautan sungguh memprihatinkan," cuit SBY, Ahad (17/5).
Kemudian, SBY mendesak semua pihak untuk mencarikan solusi bagi mereka. Dia khawatir, jika tidak segera dicarikan solusi yang permanen, akan ada ratusan pengungsi tewas di lautan.
"Tragedi ini merupakan ujian bagi Asean dan negara terkait lainnya, termasuk lembaga PBB untuk mencari solusi yang tepat dan segera," kata dia.
Selain itu, SBY juga mendesak diberikannya sanksi hukum yang tegas pada pihak yang menelantarkan pengungsi Rohingya.
Dia menilai, tidak adil jika yang disalahkan hanya Indonesia, Malaysia dan Thailand. Sebab, bagaimanapun Myanmar dan Bangladesh juga harus bertanggung jawab.
"Sebagai citizen of the world, saya sungguh berharap Asean dan PBB bisa segera mencari solusi dan tidak hanya saling menyalahkan," tuturnya.