REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Tekad usaha pencarian korban terjatuh ke Kawah Gunung Merapi mulai menemukan titik terang. Eri Yunanto (21), mahasiswa Atmajaya asal Sleman, Yogyakarta, terpantau melalui rekaman drone, atau pesawat tanpa awak yang digunakan untuk pencarian berada di dasar kawah sedalam 300 meter.
Komandan SAR Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali, Kurniawan Fajar Prasetyo, Senin (18/5), menjelaskan, posisi korban sudah teridentifikasi, Ahad (17/5) pukul 14.30 WIB melalui rekaman drone.
Untuk memastikan hasil penginderaan drone tersebut, Yoyok, panggilan akrab Kurniawan Fajar Prasetyo, pihaknya juga turun ke dalam bibir kawah sedalam 40 meter. Ini untuk memastikan posisi korban dengan menggunakan teropong. ''Posisinya terlalu dalam, kita hanya bisa melihat belum bisa mendekat,'' katanya.
Meski posisi sudah teridentifikasi, Tim SAR tidak bisa langsung melakukan evakuasi terhadap korban. Mengingat kondisi medan yang sangat berbahaya bagi tim evakuasi. Sehingga diperlukan perencanaan metode evakuasi dan persiapan peralatan yang matang. Menurut rencana, evakuasi mulai Senin (18/5) pagi.
Selain itu, karena tim belum mendekat ke posisi korban, pihaknya belum bisa memastikan apakah ia masih hidup atau sudah meninggal. ''Kondisi korban belum bisa dipastikan menunggu proses evakuasi,'' tambahnya.
Pokoknya, Tim SAR berusaha keras untuk bisa mengevakuasi korban. ''Minta doa restunya saja, semoga usaha kami berjalan lancar dan selamat,'' katanya.