REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Kapolri untuk menangkap dan menutup industri pembajak agar sektor tersebut dapat tumbuh sehat dan pesat.
"Saya perintahkan Kapolri atasi masalah ini dengan serius," kata Presiden dalam pertemuan dengan Asosiasi Industri Rekaman Indonesia (Asiri) dan Persatuan Artis Penyanyi dan Pencipta Lagu RI di Istana Negara, Jakarta, Senin.
Menurut Presiden, kalau masalah ini bisa diselesaikan maka pertumbuhan industri kreatif akan melonjak karena menghasilkan karya berkualitas dan hak cipta dihargai dan dilindungi. Presiden menyatakan akan menangani aksi pembajakan seperti halnya aksi pencurian ikan.
"Ada 7.000 kapal asing melakukan ilegal fishing, narkoba tiap hari bunuh 50 orang, yang dianggap sudah biasa, mati dianggap biasa, tapi buat saya tidak biasa," katanya.
Ia juga menyebutkan di migas juga ada mafia yang juga akan terus diberantas.
"Semua harus diselesaikan, belum masalah korupsi, jangan dianggap biasa-biasa saja. Saya undang di sini Kapolri," katanya.
Ia mengatakan, dirinya sudah menyampaikan hal itu kepada Kapolri seminggu atau sepuluh hari sebelumnya.
"Di Maluku, kapal ilegal fishing sudah kayak pasar malam, perintah saya tangkap dan tenggelamkan, hasilnya sekarang tidak ada lagi," katanya.
Terkait pembajakan, Presiden meminta agar pemberantasan dimulai dari pelaku besarnya.
"Bukan hanya yang di jalanan, di toko banyak sekali. Yang dikejar jangan yang di jalanan, pemain besarnya kelihatan, saya tanya pasti nunjuk, gebuk aja yang gede," katanya.