Selasa 19 May 2015 06:15 WIB
Kontroversi Nada Membaca Alquran

Bahasa Arab Miliki Ciri Khas

Rep: c71/ Red: Agung Sasongko
Tilawan Alquran dengan Langgam Jawa
Foto: Youtube
Tilawan Alquran dengan Langgam Jawa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat menilai bahasa Arab sebagai bahasa Alquran memiliki kekhasan tersendiri. Sehingga, penggunaan langgam asing untuk membaca Alquran perlu dicermati.

"Setiap bahasa berkaitan erat dengan budayanya," ujar Pakar Linguistik Arab Universitas Indonesia Afdol Tharik Wastono kepada ROL, Senin (18/5). Afdol menjelaskan, Alquran menggunakan bahasa Arab yang memiliki langgam khas.

Dalam bahasa Arab, kata Afdol, terdapat maddah (kata-kata pujian) dan tasydid (tanda menyatakan huruf rangkap). Ia mengatakan, bahasa Jawa tidak mengenal dua hal itu.

Afdol mengakui sejak dahulu sudah ada penggunaan langgam Jawa dalam menyenandungkan ayat Alquran. Akan tetapi, ia mengingatkan agar tidak sembarangan karena dalam membaca Alquran terdapat aturan yang terangkum dalam ilmu tajwid.

"Mengapa ada ilmu tajwid? Ini karena dalam membaca Quran ada ilmu khusus dan tidak boleh sembarangan," ujar Afdol.

Afdol mengaku, cara membaca bahasa Arab standar memiliki perbedaan dengan bahasa Arab Alquran. Oleh karena itu, harus mengikuti kaidah langgam bahasa Arab Alquran.

Secara fonetik, kata Afdol, bahasa Arab sendiri memliki ciri khas yang sangat jauh dengan bahasa Indonesia. Dari segi langgam, bahasa Arab terdengar bernada bukan karena dibuat-buat tapi karena gramatikanya sendiri yang membuatnya terdengar nyaman. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement