REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat menilai bahasa Arab sebagai bahasa Alquran memiliki kekhasan tersendiri. Sehingga, penggunaan langgam asing untuk membaca Alquran perlu dicermati.
"Setiap bahasa berkaitan erat dengan budayanya," ujar Pakar Linguistik Arab Universitas Indonesia Afdol Tharik Wastono kepada ROL, Senin (18/5). Afdol menjelaskan, Alquran menggunakan bahasa Arab yang memiliki langgam khas.
Dalam bahasa Arab, kata Afdol, terdapat maddah (kata-kata pujian) dan tasydid (tanda menyatakan huruf rangkap). Ia mengatakan, bahasa Jawa tidak mengenal dua hal itu.
Afdol mengakui sejak dahulu sudah ada penggunaan langgam Jawa dalam menyenandungkan ayat Alquran. Akan tetapi, ia mengingatkan agar tidak sembarangan karena dalam membaca Alquran terdapat aturan yang terangkum dalam ilmu tajwid.
"Mengapa ada ilmu tajwid? Ini karena dalam membaca Quran ada ilmu khusus dan tidak boleh sembarangan," ujar Afdol.
Afdol mengaku, cara membaca bahasa Arab standar memiliki perbedaan dengan bahasa Arab Alquran. Oleh karena itu, harus mengikuti kaidah langgam bahasa Arab Alquran.
Secara fonetik, kata Afdol, bahasa Arab sendiri memliki ciri khas yang sangat jauh dengan bahasa Indonesia. Dari segi langgam, bahasa Arab terdengar bernada bukan karena dibuat-buat tapi karena gramatikanya sendiri yang membuatnya terdengar nyaman.