Kamis 21 May 2015 14:51 WIB

'Pemilihan Tim Pansel KPK Bukti Kepercayaan Jokowi pada Wanita Indonesia'

Rep: C26/ Red: Bayu Hermawan
 Arsul Sani menjadi pembicara dalam diskusi forum legislasi RUU minuman beralkohol di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (28/4).(Republika/Agung Supriyanto)
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Arsul Sani menjadi pembicara dalam diskusi forum legislasi RUU minuman beralkohol di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (28/4).(Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi III DPR, Arsul Sani mengapresiasi anggota Tim Panitia Seleksi (Pansel) KPK yang dipilih Presiden Joko Widodo. Terlebih, baru kali ini sembilan orang wanita dipercaya untuk menyeleksi calon pimpinan KPK.

"Ini bentuk kepercayaan presiden untuk mengapresiasi wanita Indonesia," katanya kepada ROL, Kamis (21/5).

Arsul melanjutkan, jenis kelamin bukanlah hal yang patut dipermasalahkan. Namun bukti kepercayaan Jokowi pada figur wanita Indonesia ini patut diapresiasi.  Menurutnya, Jokowi percaya wanita di Indonesia memiliki kemampuan yang tidak perlu diragukan lagi.

Saat ini wanita sudah bisa bersaing dengan para pria dalam hal karir dan kompetensi. Zaman sekarang bukan lagi memperdebatkan jenis kelamin sebagai hambatan untuk menunjukkan profesionalisme dan kompetensi.

Ia juga menyebut Jokowi berhasil membuat para wanita menjadi bersinar di mata pemerintahan. Mereka akan berjuang memilih komisioner KPK yang nantinya akan bertugas menegakkan hukum di Indonesia.

Tentunya, kata politisi PPP ini persoalan wanita atau pria tidak akan berpengaruh dalam kinerja ke depannya. Yang penting mereka datang dari berbagai latar belakang kompetensi yang tentunya akan bekerja secara profesional.

Sembilan anggota Pansel KPK yang dipilih Jokowi adalah, Destri Damayanti (ahli ekonomi), Enny Urbaningsih (pakar hukum tata negara), Harkristuti Herkrisnowo (pakar hukum), Bett Alisjahbana (ahli IT), Yenti Garnasih (pakar hukum pidana), Sumpra Windarti (ahli psikologi), Natalia Subagyo (ahli tata kelola pemerintah), Diani Sadyawati (ahli hukum), dan Meutia Gani (sosiolog).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement