Sabtu 23 May 2015 01:32 WIB

Kunker ke Jepang, Wapres JK Bahas Proyek Kereta Cepat

Rep: Dessy S Saputri/ Red: Erik Purnama Putra
Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Foto: Antara
Wakil Presiden Jusuf Kalla.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Jepang selama dua hari serta bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. Dalam pertemuan tersebut, keduanya juga membahas investasi pembangunan infrastruktur di Indonesia.

"Ya, disamping itu juga bertemu dengan perdana menteri Abe. Kita bicarakan hubungan Indonesia-Jepang juga. Jepang sangat keras berminat untuk bersama-sama membangun infrastruktur di Asia, khususnya di Indonesia juga sekarang," kata Kalla saat tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Jumat (22/5).

Saat ini, pemerintah tengah membahas apakah nantinya pembangunan proyek kereta cepat ini akan dilakukan untuk menghubungkan Jakarta-Surabaya atau Jakarta-Bandung. "Ya kan di Jakarta sudah ada subway. Lagi dibahas ini apakah Bandung atau Surabaya," tambah dia.

Selain membahas proyek kereta cepat, dalam kunjungannya ke Jepang Wapres juga menyinggung rencana pembangunan pelabuhan di Jawa Barat. Menurut JK, Jepang masih menunjukan ketertarikannya untuk berinvestasi dalam proyek pembangunan pelabuhan ini.

Lebih lanjut, pembangunan pelabuhan ini rencananya akan mulai dilakukan pada akhir tahun. "Ya kita segera bangun. Akhir tahun ini akan dimulai pembangunannya," jelas JK.

Sementara itu, PM Jepang Shinzo Abe berjanji akan terus meningkatkan hubungan bilateral karena Indonesia dinilai merupakan negara yang besar dan penting bagi Jepang. "Saya sangat menghargai peran Bapak Wakil Presiden dalam meningkatkan hubungan kedua negara," kata Abe.

Ia menambahkan, pihaknya akan terus bekerja sama untuk turut serta membangun Indonesia. PM Jepang juga mengemukakan minatnya untuk membangun pelabuhan di wilayah metropolitan Jakarta dan juga kereta cepat Jakarta-Bandung.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement