Sabtu 23 May 2015 11:47 WIB

Membahayakan, Wisatawan Dilarang Berenang di Pantai Gianyar

Pantai Kuta diserbu pengunjung usai PerayaanNyepi, ilustrasi
Foto: Blogspot
Pantai Kuta diserbu pengunjung usai PerayaanNyepi, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, GIANYAR -- Kepolisian Resort Gianyar, Bali memasang larangan berenang atau mandi di sepanjang daerah pesisir yang menjadi objek wisata. Hal itu dilakukan mengingat gelombang laut di daerah itu sangat membahayakan.

"Hal itu dilakukan, mengingat belakangan ini telah merenggut dua korban jiwa akibat berenang di pantai atau sungai," kata Wakapolres Gianyar Kompol Reza Faizal, Sabtu (23/5).

Ia sebelumnya telah memasang tanda larangan berenang atau mandi di objek wisata Pantai Keramas, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar. Pemasangan papan larangan itu juga dilakukan di sepanjang pantai wilayah Kabupaten Gianyar yang selama ini ramai dikunjungi wisatawan dalam dan luar negeri, disamping masyarakat setempat.

Pantai Lebih yang paling ramai dikunjungi wisman itu dipasang dua papan larangan. Begitu juga di Pantai Masceti, Keramas, Pantai Purnama, Sukawati dan Pantai Lembeng.

Reza berharap wisman dan masyarakat setempat mematuhi larangan tersebut untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Meskipun airnya tampak tenang, namun sangat membahayakan karena ombak besar sering datang tiba-tiba.

Menurut Reza, selama 2015 telah tercatat dua orang meninggal akibat mandi di kawasan pantai.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement