REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penggunaan jilbab pada anggota wanita TNI tidak hanya memberikan kesan tentara yang profesional tapi juga berakhlak. Ini dianggap sebagai langkah menjunjung profesi sebagai prajurit yang tidak melupakan kebebasan menyangkut agama.
Ketua Komisi VIII DPR RI Saleh Partaunan Daulay mengapresiasi kebijakan yang diwacanakan oleh Panglima Jenderal Moeldoko. Menurutnya kesan baik akan ditimbulkan dari penggunaan jilbab.
"Jilbab itu penting dan baik. Ini dapat menggambarkan akhlak dan moralitas pada tentara di samping profesionalisme mereka," kata Saleh kepada ROL, Senin (25/5).
Menurut politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini, langkah pimpinan TNI ini adalah langkah terbuka yang berisikan kebebasan bagi para prajuritnya. Mereka menghargai agama yang dianut para tentara sehingga harus disambur dengan positif.
Ia menyebut langkah ini juga sebagai kampanye untuk mencitrakan agama Islam yang cinta damai dan tanah air. Karena selama ini isu radikal jelas menyerang secara umum Muslim di seluruh dunia. Indonesia dapat memperlihatkan bagaimana Islam yang sesungguhnya tidak keras dan cinta tanah air.
DPR disebutnya terus mendorong kepada panglima TNI untuk segera mengesahkan. Tentunya kebijakan ini sudah melalui kajian untuk segera dilaksanakan sehingga tinggal menunggu peresmiannya.