Senin 25 May 2015 20:48 WIB

Alhamdulillah, tak ada Beras Plastik di Palembang

Rep: maspril aries/ Red: Taufik Rachman
Beras Plastik..Ilustrasi
Foto: Antara/Wira Suryantala
Beras Plastik..Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,PALEMBANG --- Untuk sementara,peredaran beras plastik di Palembang nihil. Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindagkop) Kota Palembang menjamin, beras yang beredar di Palembang belum ditemukan adanya beras sintetis atau plastik.

Kasi Perlindungan Konsumen dan Persaingan Usaha pada Disperindagkop Kota Palembang Sintong Marlin kepada wartawan mengatakan, “Untuk sementara dari pantauan di sejumlah pasar tradisional, belum ditemukan beras sintetis atau plastik yang meresahkan warga.”

Kepada konsumen, Sintong Marlin mengimbau untuk tetap bersikap  kritis saat membeli beras di pasaran. “Dengan pasokan beras berlimpah saat ini,  jika ada beras sintetis bisa dipastikan harganya pasti mahal. Sebab ongkos produksi beras sintetis jauh lebih besar atau sampai tiga kali lipatnya,” katanya, Senin (25/5).

Sintong Marlin mengingatkan, “Pemerintah Kota Palembang akan memberikan tindakan tegas sampai dengan pencabutan izin usaha jika memang ada yang menjualnya. Siapapun yang melakukan peredaran beras palsu tersebut, akan diberikan sanksi pencabutan izin, sampai dengan kuruangan penjara.”

Sementara itu Wakil Ketua DPRD Palembang Muliadi mengungkapkan, di Palembang belum ditemukan adanya peredaran beras plastik. “Namun kami imbau warga harus tetap waspada dan kritis membedakan antara beras asli dan beras plastik. Kami telah terjun ke beberapa pasar namun di Palembang tidak ditemukan adanya beras plastik saat ini,” katanya.

Muliadi meminta Pemerintah Palembang terus waspada dan melakukan pengawasan dengan baik dilapangan. “Pengawasan langsung kepada pengusaha beras dan juga distributornya karena peredaran beras ini melalui distributor,” kata anggota DPRD dari Fraksi Partai Demokrat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement