Selasa 26 May 2015 16:25 WIB

AS: Indonesia Harus Manfaatkan Momen Perdagangan Bebas

Rep: Gita Amanda/ Red: Ani Nursalikah
Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Robert O Blake Jr melakukan diskusi kebudayaan dengan para siswa dan siswi pesantren modern International Islamic Secondary School (IIES) di Jakarta, Kamis (12/3).
Foto: ROL/Casilda Amilah
Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Robert O Blake Jr melakukan diskusi kebudayaan dengan para siswa dan siswi pesantren modern International Islamic Secondary School (IIES) di Jakarta, Kamis (12/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Robert Blake menyatakan Indonesia harus memanfaatkan momen perdagangan bebas. Hal ini menurutnya akan sejalan dengan dua program penting yang diusung Presiden Joko Widodo, yakni meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengentaskan kemiskinan.

Berbicara usai menyampaikan Kuliah Umum di Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) Jakarta, Selasa (26/5), Blake mengatakan perdagangan merupakan cara paling penting untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengentaskan kemiskinan. Menurutnya, sejarah membuktikan negara yang paling terbuka dengan perdagangan merupakan negara yang perekonomiannya paling tumbuh.

"Perdagangan tak hanya menyediakan lapangan pekerjaan tapi juga pekerjaan dengan taraf gaji yang lebih tinggi," katanya pada wartawan.

Dalam kuliahnya di hadapan ratusan mahasiswa UAI, Blake mengatakan perdagangan menawarkan peluang yang signifikan bagi Indonesia. Pertama, Indonesia dapat memanfaatkan peluang dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Menurut Blake, ASEAN sekarang merupakan ekonomi kedua yang paling cepat berkembang di Asia setelah Cina.

"Dengan MEA maka barang dan jasa akan mengalir lebih mudah antarnegara ASEAN, ini menawarkan peluang yang sangat besar bagi Indonesia untuk mengekspor ke pasar yang jauh lebih besar," kata Blake.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement