REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pakar komunikasi Politik Lely Arrianie Napitupulu mengatakan pembentukan tim teknis yang dilakukan kubu Aburizal Bakrie dan kubu Agung Laksono adalah langkah tepat agar mereka bisa mengikuti Pilkada serentak.
Lely melanjutkan, yang lebih penting adalah tim tersebut dibentuk atas kesepakatan kedua kubu dan anggotanya diambil dari kedua kubu juga. “Nah tinggal sekarang bagaimana tim teknis tersebut dibentuk dengan melibatkan kedua kubu. Kalau ada yang masih merasa besar-besaran sampai kiamat pun konflik ini gak akan selesai,” kata dia kepada Republika, Rabu (27/5).
Perempuan yang juga menjabat Ketua Program Pascasarjana Komunikasi Universitas Bengkulu itu memaparkan, untuk bisa mengikuti Pilkada serentak, harus ada satu kepengurusan yang terdaftar di Kemenkumham. Mengingat, SK Menkumhan dibatalkan oleh PTUN, maka kepengurusan yang saha adalah hasil Munas Riau.
Ketua Umum Golkar hasil Munas Ancol Agung Laksono bertemu dengan Mantan Ketua Umum Golkar Jusuf Kalla, Senin (25/5) malam. Dalam pertemuan tersebut, telah disampaikan draft yang digagas oleh JK terkait upaya islah.
Pihak Agung Laksono dan Aburizal Bakrie pun telah sepakat untuk melakukan islah terbatas agar Golkar bisa ikut Pilkada serentak yang akan dilaksanakan pada Desember tahun ini. Usai kesepakatan islah terbatas dicapai, kedua kubu akan melaksanakan pembentukan tim teknis yang masing-masing diwakili oleh tiga orang.