REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Lebih dari 24 mamalia laut dan 40 ekor burung, sebagian besar burung pelikan, ditemukan dalam keadaan hidup dan mati di sepanjang garis pantai Santa Barbara, California yang terkena tumpahan minyak akibat pecahnya pipa minyak, Selasa (26/5).
Dokter hewan dari Universitas California Michael Ziccardi mengatakan dari 38 burung yang berlumuran minyak, 13 di antaranya mati dan 25 ditemukan dalam keadaan hidup meskipun dua dari burung yang diselamatkan itu kemudian mati.
Semua burung yang selamat, terutama pelikan coklat dibawa ke fasilitas perawatan satwa liar di Los Angeles untuk dibersihkan, dirawat hingga pulih, dan diharapkan bisa segera dilepas kembali ke alam.
Diantara mamalia laut yang menjadi korban tumpahan minyak, 12 singa laut California dan enam gajah laut utara ditemukan hidup namun dua dari singa laut itu kemudian mati. Lima lagi singa laut ditemukan mati, selain didapatinya bangkai tiga lumba-lumba.
Jumlah mamalia laut dan burung yang mati akibat insiden itu sama dengan yang dilaporkan juru bicara Departemen Perikanan dan Satwa Liar California Mary Fricke.
Uji terhadap bangkai binatang itu dilakukan untuk memastikan apakah mereka benar-benar mati akibat terpapar minyak. Hasil dari uji terhadap lumba-lumba pertama belum bisa menjadi kesimpulan karena tidak ada tanda-tanda fisik kontaminasi minyak baik secara eksternal dan internal.
Skala kerugian terhadap satwa liar masih belum bisa diketahui sejak insiden pecahnya pipa menyebabkan tumpahnya 2.400 barel minyak mentah ke sepanjang garis pantai dan lautan di barat Santa Barbara.