Rabu 27 May 2015 16:33 WIB

10 Pejabat FIFA Ditangkap

Rep: C19/ Red: Citra Listya Rini
FIFA
Foto: EPA/STEFFEN SCHMIDT
FIFA

REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH -- Pihak kepolisian Swiss melakukan operasi penangkapan lebih dari 10 pejabat tinggi Federation of International Football Association (FIFA) di Zurich, Swiss, karena dugaan korupsi, seperti dilansir New York Times, Rabu (27/5).

Mereka yang disebut tertangkap itu di antaranya termasuk wakil presiden komite eksekutif, Jeffrey Webb dan wakil presiden eksekutif sekaligus Presiden Asosiasi Sepak Bola Amerika Selatan, Eugenio Figueredo dari Uruguay.

Sisanya, Jack Warner, Eduardo Li, Julio Rocha, Costas Takkas, Rafael Esquivel, José Maria Marin dan Nicolás Leoz. Selain itu, pejabat eksekutif seperti Alejandro Burzaco, Aaron Davidson, Hugo Jinkis dan Mariano Jinkis juga dituduh dengan berbagai pelanggaran etika.

Penangkapan dilakukan di Hotel bintang lima, Baur au Lac Zurich. "Kami dikejutkan oleh apa yang telah dilakukan FIFA, betapa sudah lamanya penyelewengan ini berlangsung. Korupsi yang teroganisir," demikian laporan New York Times mengutip pernyataan seorang penegak hukum.

Adapun para pejabat yang ditangkap itu selanjutnya bakal diekstradisi ke Amerika Serikat atas tuduhan korupsi federal. Tuduhan tersebut antara lain, pencucian uang, penipuan, pemerasan, manipulasi dalam hak siar, pemasaran royalti dan pemilihan tuan tumah Piala Dunia, serta berbagai penyelewengan di tubuh FIFA sejak 20 tahun terakhir.

Penangkapan sendiri berlangsung dengan damai, mengingat tim penangkap juga sudah punya perjanjian dengan Amerika Serikat, yang manna negeri Paman Sam telah menyetujui untuk mengadili para terduga korupsi itu. Para petinggi FIFA yang bakal menjalani sidang di pengadilan Amerika itu keluar tanpa diborgol.

Sebelumnya penangkapan ini memang berdasarkan permintaan Departemen Kehakiman Amerika Serikat yang sebelumnya menduga adanya penyelewangan dana di badan sepak bola dunia itu. Tersiar kabar, jika sebenarnya masih ada seorang anggota komite eksekutif FIFA lain yang memiliki posisi kuat di FIFA dan masih dalam incaran kepolisian.

Dalam dua dekade terakhir, FIFA memang terus dihantam isu tak sedap terkait dugaan korupsi. Termasuk kasus Jack Warner yang pernah berhenti menjabat di FIFA pada 2011 silam setelah terbukti membeli hak suara dalam proses pemilihan tuan rumah Piala Dunia.

Di samping itu, peristiwa penangkapan ini juga dikabarkan bokeh jadi membuat sang bos, Sepp Blatter yang tengah berjuang dalam perebutan kursi FIFA, terpojok. Blatter yang memburu masa jabatan kelimanya pada pungutan suara, Jumat (29/5) nanti hanya mendapat satu pesaing yakni Pangeran Ali bin al-Hussein dari Yordania.

Blatter juga sempat membantah kabar soal dirinya sedang menjadi incaran investigasi korupsi oleh FBI. Meski begitu, 'Opa' juga dilaporkan tidak termasuk dalam penangkapan oleh kepolisian Swiss ini.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement