REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Corinne Blatte, putri dari Presiden FIFA Sepp Blatter menuding ayahnya menjadi korban konspirasi besar menyangkut skandal yang tengah melilit induk organisasi sepak bola dunia itu. Corinne menyebut ayahnya tidak terlibat dalam berbagai kasus korupsi yang dituduhkan pada sejumlah petinggi FIFA.
"Tidak ada manusia yang luput dari kesalahan, tapi dia (Blatter) bukan orang yang menerima suap," kata Corinne, dilansir BBC, Ahad (31/5).
Corinne sejatinya tidak bisa menebak secara pasti pihak mana saja yang bekerjasama dalam konspirasi untuk mencoreng citra sang ayah. Yang jelas menurut dia, pihak tersebut tentu berada di balik layar dan tidak terlihat kasak-kusuknya.
"Saya tidak akan mengatakan dari Amerika dan Inggris, tapi pasti orang yang bekerja di belakang layar, ya itu pasti. Saya tidak tahu apakah Anda ingin memanggil mereka sebagai 'kekuatan gelap' tapi saya yakin mereka benar-benar berusaha keras untuk (konspirasi) ini," katanya.
Sepp Blatter sejauh ini memang mendapat banjir kecaman dari berbagai pihak atas terpilihnya kembali ia menjadi presiden FIFA untuk kelima kalinya. Kecaman itu dikarenakan FIFA kerap diguncang skandal korupsi selama di bawah kepemimpinan pria berusia 79 tahun itu.
Alhasil banyak pihak menilai FIFA tidak akan bisa direformasi secara total jika masih di bawah arahan sang kakek. Namun putrinya Corinne setidaknya memberikan pembelaan jika Blatter bahwa memiliki niat baik untuk memulihkan citra FIFA.