Senin 01 Jun 2015 17:51 WIB
Islah PPP

Syarat Islah Romy: Djan Faridz Jangan Minta Jabatan Ketum atau Sekjen

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Esthi Maharani
 Massa simpatisan dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pendukung Djan Faridz berunjuk rasa di depan kantor Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, Senin (23/3).  (Republika/Wihdan)
Massa simpatisan dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pendukung Djan Faridz berunjuk rasa di depan kantor Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, Senin (23/3). (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi mukhtamar Surabaya, Rommahurmuziy memberikan dua syarat islah kepada seturu di partainya. Lewat surat terbuka, Romy - sapaan akrabnya, meminta agar Ketua Umum PPP versi mukhtamar Jakarta, Djan Faridz tak meminta jabatan ketua umum ataupun sekertaris jenderal (Sekjen).

Dikatakan Romy, islah di partainya harus dilakukan. PPP versi mukhtamar Surabaya, kata dia, bersedia untuk berdamai dengan rival politiknya itu.

"Islah kami tawarkan terbuka pada jabatan apa pun selain ketua umum dan sekjen," kata dia, dalam surat terbuka yang dikirimkan, Senin (1/6).

Politikus di Komisi III DPR RI itu pun menyatakan, islah gagasannya tak lagi memerlukan mediator. Sebab, menurut dia, perdamaian yang diniatkan dengan baik, tak membutuhkan pihak ke tiga sebagai perantara damai.

Dikatakan olehnya, proposal islah kali ini adalah desakan banyak kader. safari politiknya di daerah menitipkan amanah agar pucuk kepengurusan PPP bersatu. Kata dia, sebanyak 30 DPW PPP mendesak dirinya untuk membuka pintu islah.

Selain itu, alasan utama islah adalah memastikan, partai Islam tersebut bisa ikut Pilkada 2015.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement