Selasa 02 Jun 2015 16:43 WIB

Bachtiar Nasir: Kokohkan Keluarga dengan Alquran

Rep: c38/ Red: Agung Sasongko
Ustadz Bachtiar Nasir.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ustadz Bachtiar Nasir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembina Kokoh Keluarga Indonesia AQL, Ustaz Bachtiar Nasir mengingatkan tingginya angka perceraian keluarga di Indonesia. Ia menegaskan, Alquran adalah solusi untuk mengokohkan kembali keluarga Indonesia.

"Mayoritas angka perceraian sekarang sudah mencapai angka 14 persen, bahkan mendekati 15 persen. Artinya, dari 100 orang yang menikah ada 15 orang yang bercerai," ujar Ustaz Bachtiar Nasir, Selasa (2/6).

Sekjen MIUMI itu menuturkan, dia mendapatkan data itu saat berkeliling ke beberapa provinsi di Indonesia. Ia menambahkan, perceraian itu bukan karena talak, tapi karena khuluk. Perempuan yang menggugat cerai suaminya karena para laki-laki itu gagal menjadi suami dan ayah yang baik.

Rata-rata kasus perceraian itu disebabkan oleh faktor ekonomi. Yang memprihatinkan, ujar Bachtiar Nasir, faktor ekonomi yang dimaksud bukan karena kekurangan uang, tapi karena keduanya sudah memiliki kemampuan finansial. Suami istri sama-sama bekerja. Ada miskomunikasi di antara keduanya dalam mendudukkan peran masing-masing di tengah keluarga.

"Saya juga melihat, istri hampir selalu menjadi objek yang disalahkan dalam kasus perceraian. Mereka dianggap gagal dalam menjalankan peran sebagai madradah keluarga," tambah Bachtiar Nasir. Padahal, di sana juga ada ayah yang gagal menjalankan peran sebagai kepala madrasah.

Lewat Tabligh Akbar Sambut Ramadhan "Kokohkan Keluarga dengan Alquran" di Masjid Istiqlal siang ini, Ustaz Bachtiar Nasir mengajak keluarga-keluarga di Indonesia untuk meningkatkan kembali interaksi dengan Alquran.

"Mari kita jadikan Ramadhan sebagai momentum untuk kembali pada Alquran. Kita hidupkan lagi nilai-nilai Alquran di tengah keluarga kita," tegasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement