REPUBLIKA.CO.ID, BANJARBARU -- General Manager PT (Persero) Angkasa Pura I Bandar Udara Syamsudin Noor Banjarmasin, Kalimantan Selatan Handy Heryudhitiawan mengatakan, pembangunan pengembangan bandara di Kota Banjarbaru itu dimulai akhir Juni 2015.
"Perkiraan kami, pembangunan bandara dimulai akhir Juni ini dan rencananya, Rabu (3/6) tim pusat meninjau lokasi pengembangan," ujarnya di Banjarbaru, Selasa (2/6).
Ia mengatakan, tim pusat yang didampingi pelaksana pembangunan turun ke lapangan melihat langsung lahan pengembangan bandara yang terletak di Kota Banjarbaru itu.
Dia memperkirakan, setelah melihat langsung ke lokasi, tim pusat bersama pelaksana akan memutuskan rencana kegiatan awal pengembangan bandara senilai Rp 2,3 triliun tersebut.
"Sebenarnya keputusan memulai pembangunan adalah kewenangan pusat dan kami hanya menjalankan karena lokasinya di sini," ucap Handy yang belum lama menjabat GM itu.
Menurut dia, jika pembangunan dimulai maka seluruh aktivitas bandara dipastikan tidak terganggu karena lokasi pengerjaan cukup jauh letaknya dengan terminal lama bandar udara.
"Lokasinya berbeda sehingga bisa dipastikan aktivitas di terminal lama bandara tidak terganggu. Harapan kami, pembangunannya berjalan lancar sesuai target," ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Senin (18/5) meletakkan batu pertama menandai pengembangan bandara yang pembangunannya diperhitungkan dua tahun itu.
"Semua berharap pembangunan bandara selesai sesuai target dan mampu melayani kebutuhan akan transportasi udara yang baik dan cepat," pesan wapres saat itu.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan yang mendampingi wapres mengatakan, terminal baru bandara luasnya mampu menampung 10 juta penumpang dalam satu tahun.
"Luas terminal baru mencapai 20 kali dibanding luas terminal sekarang dan mampu menampung 8 kali jumlah penumpang normal sekarang yakni 1,3 juta orang," katanya.