Rabu 03 Jun 2015 11:26 WIB
Kisruh PSSI

Tagar Dukung La Nyalla Presiden FIFA Jadi Trending Topic

Rep: Ali Mansur/ Red: Ilham
Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo (kedua kiri) berjabat tangan dengan Ketua Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) La Nyala Mattalitti (kiri) dan Ketua Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Djohar Arifin Husein disaksikan Ketua Komite Oli
Foto: FOTO ANTARA/Wahyu Putro A/Spt/13
Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo (kedua kiri) berjabat tangan dengan Ketua Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) La Nyala Mattalitti (kiri) dan Ketua Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Djohar Arifin Husein disaksikan Ketua Komite Oli

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama Sepp Blatter muncul menjadi trending topik di dunia pascapengunduran dirinya sebagai presiden federasi sepak bola dunia, FIFA. Di Indonesia justru nama Ketua Umum PSSI yang menjadi trending topik pengguna Twitter. Berhastag #LaNyallaPresidenFifa, netizen serukan La Nyalla Sebagai Presiden FIFA menggantikan Sepp Blatter.

Tak heran, hastag #LaNyallaPresidenFifa memunculkan berbagai komentar nyeleneh dan lucu. Salah satunya dari seseorang dengan menggunakan akun @ulinyusron. "La Nyalla memimpin FIFA, prestasi Indonesia langsung ikut dan juara piala dunia. Nyalla gitu lho, jagoan Indonesia #LaNyallaPresidenFifa," tweetnya, Selasa (2/6).

"Kasihan anak bini mu Pak, segera lah sadar dan mengundurkan diri," kicau pemiliki akun @A_YuanaPutra.

Saat ini, La Nyalla Mattaliti masih belum diakui oleh pemerintah atas kepemimpinannya di PSSI. Sebab, sebelumnya La Nyalla dipilih sebagai ketua umum pada Kongres Luar Biasa (KLB) di Hotel JW Marriots pada Sabtu (18/4), Kemenpora terlebih dulu mengeluarkan SK sanksi administratif kepada PSSI. Sehingga segala aktivitas PSSI tidak diakui, termasuk pemilhan ketua umum di KLB tersebut.

Sementara itu, presiden FIFA, Sepp Blatter memutuskan mundur dari jabatannya hanya empat hari setelah terpilih untuk periode kelimanya sebagai pemimpin organisasi sepak bola dunia itu, Selasa (2/6). Alasannya, pria asal Swiss itu merasa tak didukung oleh semua anggota FIFA menjadi alasan utamanya mundur.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement