Rabu 03 Jun 2015 12:58 WIB

PBB Serukan Bantuan Dana Bagi Negara Tanpa Laut

Salah satu negara yang tidak berbatasan dengan laut, Zambia.
Foto: www.asherworldturns.com
Salah satu negara yang tidak berbatasan dengan laut, Zambia.

REPUBLIKA.CO.ID, LUSAKA -- Seorang pejabat senior PBB menyerukan peningkatan bantuan pendanaan perdagangan bagi Negara Berkembang yang Tak Memiliki Laut (LLDC) untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan sosial, Selasa (2/6).

Ketika berbicara di Kota Livingstone, Zambia Selatan, di sela  pertemuan tiga hari tingkat menteri LLDC, Wakil Sekretaris Jenderal PBB dan Utusan LLDC dan pulau kecil Gyan Acharya mengatakan ada kebutuhan pendanaan terarah bagi proyek yang berkaitan dengan prasarana.

Menurut dia, kurangnya akses wilayah ke laut, keterkucilan dari pasar dunia dan biaya transit yang tinggi terus menimbulkan dampak serius bagi seluruh pembangunan sosial ekonomi LLDC.

"LLDC menghadapi banyak tantangan seperti penundaan transit di pelabuhan, banyak dokumen yang diperlukan untuk menyeberangi perbatasan dan kurangnya hubungan prasarana antara negara tanpa laut dan negara transit," kata Acharya.

Ia menambahkan, penting buat kebijakan internasional dirancang sedemikian rupa sehingga mendukung kebutuhan LLDC akan akses ke pasar internasional. Pejabat tersebut juga mengatakan bank pembangunan multilateral telah datang dengan laporan baru mengenai cara mereka meningkatkan penanaman modal di sektor ekonomi LLDC.

Pertemuan tingkat tinggi tersebut direncanakan dibuka oleh Presiden Zambia Edgar Lungu. Pertemuan telah menarik 200 delegasi dari 32 LLDC. Pertemuan itu dipusatkan pada tantangan khusus pembangunan yang dihadapi 32 negara tanpa laut di dunia.

Pertemuan itu adalah kelanjutan dari Konferensi PBB Kedua mengenai LLDC 2014, yang diselenggarakan di Wina, Austria. Di sana, negara anggota PBB mensahkan Program Aksi Wina bagi LLDC selama Dasawarsa 2014-2024.

 

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement