Jumat 05 Jun 2015 09:33 WIB

PBB Pangkas Bantuan, Jutaaan Warga Irak Terancam Kelaparan

Rep: C23/ Red: Karta Raharja Ucu
Pengungsi di Irak dan Suriah korban kebiadaban ISIS.
Foto: Reuters
Pengungsi di Irak dan Suriah korban kebiadaban ISIS.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- PBB berencana memotong 50 persen dana bantuan untuk warga yang terkena dampak konflik Irak. Diyakini, jika rencana itu dilakukan, jutaan warga Irak terancam kelaparan.

Dana yang akan dipangkas ditaksir mencapai 500 juta dolar AS. Nantinya, dana itu akan digunakan untuk menutupi kebutuhan 5,6 juta warga Irak selama enam bulan ke depan.

Koordinator Kemanusiaan PBB untuk Irak, Lise Grande mengatakan, lebih dari delapan juta warga Irak membutuhkan bantuan langsung. Nominal ditaksir mencapai 9,9 juta dolar AS hingga akhir 2015. Pemotongan bantuan dilakukan lantaran dana yang hendak disalurkan sering terhambat karena para pengungsi menyebar.

"Lebih dari 50 persen operasi bantuan akan ditutup jika uang (bantuan) tidak diterima segera," jelas Grande, seperti dilaporkan BBC News, Jumat (5/6).

Ia berkata, konsekuensi pengurangan dana bantuan ini akan seperti bencana. "Jutaan warga Irak terancam kelaparan dan kehilangan tempat tinggal," ucapnya.

Dalam sebuah laporan terbaru, PBB mengaku terkejut pada jumlah dana bantuan yang telah diberikan pada Irak. Lebih dari tiga juta warga Irak telah mengungsi sejak Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menyerang daerah-daerah di Irak. Mereka tersebar dan membuat bantuan menjadi sulit untuk disalurkan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement