Jumat 05 Jun 2015 23:15 WIB

Kamir R Brata, Penemu Teknologi Biopori IPB Raih Kalpataru 2015

Pemberian penghargaan dilakukan langsung Presiden Jokowi.
Foto: dok IPB
Pemberian penghargaan dilakukan langsung Presiden Jokowi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup 5 Juni 2015, Kamir R Brata, penemu teknologi Lubang Resapan Biopori (LRB) Institut Pertanian Bogor (IPB) mendapatkan penghargaan Kalpataru dari Pemerintah Republik Indonesia untuk kategori Pembina Lingkungan Hidup Berprestasi.  Pemberian penghargaan dilakukan oleh Presiden RI Joko Widodo di Istana Bogor, Jumat (5/6).

Lubang resapan biopori merupakan teknologi tepat guna dan ramah lingkungan yang dimaksudkan untuk mempercepat peresapan air hujan dan mengatasi sampah organik. Di antara manfaat dari penerapan teknologi lubang resapan biopori ini antara lain mencegah banjir,longsor, dan erosi, meningkatkan cadangan air bersih serta pembentukan kompos dan penyuburan tanah. Lubang resapan biopori dibuat pada tanah dengan diameter 10 cm dan kedalaman sekitar 1 meter. Lubang yang sudah dibuat lalu diisi dengan sampah organik untuk memicu terbentuknya biopori (pori-pori berbentuk lubang yang dibuat oleh fauna tanah atau akar tanaman).

Kamir R Brata mengatakan, dengan penghargaan dari pemerintah ini merupakan dukungan kuat untuk masyarakat menerapkan teknologi tersebut dalam upaya  mencegah banjir.  "Untuk itu masyarakat jangan ragu-ragu lagi untuk menerapkan teknologi ini," ujar Kamir seraya mengatakan dukungan dari seluruh pihak juga sangat diharapkan guna melestarikan lingkungan dengan lubang resapan biopori.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement