REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Badan-badan PBB di Israel dan Palestina melaporkan anak-anak yang menjadi korban perang tahun lalu di Jalur Gaza mencatatkan angka yang mengerikan dalam segi jumlahnya. Laporan setebal 22 halaman bersifat rahasia yang diperoleh Reuters, Jumat (6/6), sedang dipersiapkan untuk diserahkan kepada Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon.

Utusan khusus PBB untuk anak-anak di Palestina Leila Zerrougui dari Aljazair mengatakan, dalam laporan tersebut rencananya akan memasukan tentara Israel dan Hamas dalam draft yang disusun untuk diserahkan kepada Ban Ki-moon.

Dalam laporannya tersebut, Zerrougi mengatakan lebih dari 2.100 warga Palestina yang dimana sebagian besar merupakan warga sipil tewas dalam agresi yang dilancarkan Israel ke Gaza pada tahun lalu. Sedangkan dari pihak Israel sendiri, ia mengatakan 67 tentara Israel dan enam warga sipil di Israel tewas.

"Sekitar 540 anak dilaporkan tewas, dimana 371 dari mereka masih berusia 12 tahun ke bawah," ujarnya seperti dilansir Pakistan Today, Ahad (7/6).

Dugaan kuat adanya pelanggaran hak-hak anak dalam serangan Israel menjadi perhatiannya. Selain itu, penyerangan tentara Israel terhadap sekolah-sekolah serta penahanan yang dilakukan terhadap anak-anak Palestina menjadi sesuatu yang tidak bisa diabaikan.

Meski begitu, sumber-sumber diplomatik PBB mengatakan kepada Reuters bahwa Israel telah melobi Ban terkait laporan tersebut. Ban sendiri telah menerima informasi dari kelompok hak asasi manusia, termasuk yang berbasis di New York, Human Rights Watch, yang mendesak PBB untuk tidak menyerah pada tekanan yang dilakukan Israel.

Sebuah penyelidikan PBB yang diterbitkan pada April mengatakan tentara Israel telah menembaki tujuh sekolah PBB selama perang Gaza, menewaskan 44 warga Palestina yang sedang berlindung.

Ikuti Whatsapp Channel Republika