REPUBLIKA.CO.ID,MYANMAR -- Aktivis dan pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Malala Yousafzai menyatakan keberpihakannya pada Muslim Rohingya dan mengajak para pemimpin dunia agar mengakhiri penindasan terhadap mereka.
"Saya menyerukan kepada pemimpin Myanmar dan dunia untuk mengambil tindakan segera guna menghentikan penganiayaan tidak manusiawi terhadap orang-orang minoritas Muslim Rohingya dari Myanmar," kata Yousafzai dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Time, Senin (8/6).
Muslim Rohingya, dinilainya layak mendapatkan kewarganegaraan di negara tempat mereka lahir dan hidup selama beberapa generasi. Mereka juga layak mendapatkan persamaan hak dan kesempatan.
"Mereka layak diperlakukan sama seperti kita semua diperlakukan -dengan bermartabat dan hormat. Hari ini dan setiap hari, saya berdiri di samping orang-orang Rohingya. Saya mendorong orang di manapun untuk melakukan hal yang sama," tambahnya.
Rohingya telah melarikan diri dari Myanmar secara massal. Mereka menghadapi serangkaian penganiayaan yang dianggap oleh banyak pihak sebagai bentuk pembersihan etnis. PBB menyebut Rohingya sebagai salah satu minoritas yang paling teraniaya di dunia.