Selasa 09 Jun 2015 17:05 WIB

Seskab: Bisa Saja Presiden Gelar Rapat Terbatas di Sela Acara Pernikahan

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Angga Indrawan
Sekertaris Kabinet Andi Widjajanto (kiri), moderator Rizal Sukma (kanan) berbicara dalam seminar Digital Diplomasi di Jakarta, Rabu (8/4).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Sekertaris Kabinet Andi Widjajanto (kiri), moderator Rizal Sukma (kanan) berbicara dalam seminar Digital Diplomasi di Jakarta, Rabu (8/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua hari jelang pernikahan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, Presiden Joko Widodo akan berada di Solo, Jawa Tengah. Selama itu pula, Presiden akan menjalankan roda pemerintahan dari kota tersebut.

Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto mengatakan, selama bekerja dari Solo, Presiden akan didampingi dua pembantunya. "Saya dan Kepala Staf Kepresidenan Pak Luhut," katanya di Kantor Presiden, Selasa (9/6).

Andi memastikan, meski Presiden berkantor dari Solo, semua kegiatan pemerintahan akan berjalan normal. Presiden, kata dia, akan tetap melakukan rutinitas menandatangani dokumen dan tugas kepresidenan lainnya.

"Hanya saja mungkin akan terpotong dengan beberapa kegiatan perkawinan, tapi kegiatan Presiden normal. Jadi kami mendampingi untuk briefing substansi, surat-surat yang ditandatangani," kata Andi.

Bahkan, lanjut dia, tidak menutup kemungkinan Jokowi akan melakukan pertemuan atau rapat terbatas di sela-sela rangkaian acara pernikahan anaknya.

"Bisa saja kalau dibutuhkan, ratas kan bisa tiga-empat orang," ucap dia.

Seperti diketahui, Presiden Jokowi memutuskan untuk tidak cuti selama rangkaian pernikahan anaknya. Presiden akan tetap bekerja dari Solo.

"Pada tanggal 10 dan 11 Juni, roda pemerintahan akan saya kendalikan dari Solo," katanya dalam konferensi pers di Rumah Makan Medan Baru, Sunter, Jakarta Utara, Senin (8/6).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement