Selasa 09 Jun 2015 18:04 WIB

Lokasi Hajatan Presiden Mantu Bebas PKL dan PGOT

Rep: Edy Setiyoko/ Red: Djibril Muhammad
Putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka (dua kanan) bersama sejumlah juru masak berjalan menuju Media Center Jokowi Mantu sebelum memberikan keterangan pers di Sumber, Solo, Jawa Tengah, Selasa (9/6).
Foto: Antara/Maulana Surya
Putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka (dua kanan) bersama sejumlah juru masak berjalan menuju Media Center Jokowi Mantu sebelum memberikan keterangan pers di Sumber, Solo, Jawa Tengah, Selasa (9/6).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Petugas Satuan Polisi Pamong Projo (Satpol PP) Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Jateng, punya pekerjaan ekstra menyambut Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempunyai hajat mantu putra sulung Gibran Rakabuming Raka dengan mantan Putri Solo 2009, Selvi Ananda.

Sudah sepekan ini, ratusan petugas Satpol PP diterjunkan ke lapangan. Mereka melakukan razia terhadap keliaran PGOT (Pengemisd Gelandangan Orang Terlantar).

"Seluruh wilayah Kota Solo kita sapu bersih, biar kota Solo bebas PGOT selama Pak Presiden kedatangan banyak tamu," kata Sapto Budi Santosa, Kepala Seksi (Kasi) PPNS (Penyidik Pegawai Negeri Sipil) Kantor Satpol PP Kota Solo, Selasa (9/6).

Operasi Satpol PP terhadap sasaran PGOT, menurut Sapto, sudah dilancarkan sejak Ahad (7/6) lalu. Setiap tim operasi seluruh wilayah kota Solo. Dalam waktu sehari ini saja, petugas menciduk 10 PGOT. Mereka langsung dikirim ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ), dan Gema Peduli, yayasan penyantun PGOT milik PMI (Palang Merah Indonesia) Cabang Solo.

Petugas Satpol PP juga mentertibkan PKL (Oedagang Kaki Lima) sepanjang jalan menuju lokasi acara hajadan. Tenda PKL yang menjorok ke jalan atau diatas trotoar harus dibersihkan. Jauh hari petugas sudah melakukan sosialisasi ini. "Mereka kami minta untuk tertib menghadapi hajadan presiden ini," katanya.

Juga spanduk liar yang membentang disepanjang pinggir jalan menuju kawasan Sumber. Spanduk ukuran kecil dan besar banyajk yang semwrawut. Hingga hari ini saja masih dibersihkan. Sehingga suasana jalan menuju lokasi pesta pernikahan tampak bersih.

Masalah yang menjadi perhatian PGOT. Selama dua hari, 10-11 Juni jangan sampai ada PGOT yang berkeliaran di Kota Solo. "Kalau sampai ada PGOT telanjang bulat berlarian sekitar gedung, wah bahaya. Bisa bikin heboh. Kasus seperti ini jangan sampai terjadi," tambah Sri Baskoro, Kabid Lalu Lintas Dishubkominfo Kota Solo.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement