Kamis 11 Jun 2015 09:55 WIB

TKW Empat Tahun tak Digaji Majikan di Arab Saudi

Hitung gaji (ilustrasi)
Foto: dcrevealed.com
Hitung gaji (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK UTARA -- Seorang tenaga kerja wanita asal Desa Santong, Rumenah, mengadu ke anggota DRPD Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Kamis (11/6). Ia mengadu lantaran tidak diberi gaji oleh majikannya di Arab Saudi.

Kepada anggota DPRD, perempuan berusia 40 tahun ini mengaku tidak menerima gaji selama bekerja hampir empat tahun kepada majikan bernama Thaif di Arab Saudi. Rumenah yang datang bersama dua saudaranya berharap kepada anggota dewan untuk membantu agar haknya bisa dibayarkan.

"Saya sudah bekerja selama hampir empat tahun, tapi saya hanya mendapat enam bulan gaji sebesar 5.000 Riyal. Sisanya, gaji saya yang tiga setengah tahun belum dibayar," tutur Rumenah kepada sejumlah anggota Komisi I DPRD Kabupaten Lombok Utara.

Ibu dua anak ini mengaku berangkat menjadi TKW melalui perusahaan jasa tenaga kerja Indonesia (PJTKI) resmi, yakni PT Bin Hasan Maju Sejahtera. Seharusnya, kata Rumenah, dirinya dikontrak dua tahun menjadi pembantu rumah tangga di Arab Saudi.

Meski kontrak kerjanya sudah habis, majikannya tetap tidak memberikan izin pulang. Akhirnya, ia bertahan dan bekerja selama empat tahun di tempat yang sama. Sesuai kontrak kerja, Rumenah akan mendapat gaji 800 Riyal atau sekitar Rp 2,85 juta per bulan (dengan kurs Rp3.500/Riyal).

"Saya sempat tidak mau pulang sebelum sisa gaji saya selama tiga setengah tahun dibayar. Karena saya dijanjikan akan diberi sisa gaji tersebut, barulah saya mau naik pesawat pulang," tutur pemegang paspor nomor AR019670 ini.

Selain sudah menghubungi PJTKI yang memberangkatkannya, Rumenah juga mengaku sudah menghubungi H Syawal, tekong asal Desa Mumbulsari, yang menyalurkannya. Namun, sisa gaji selama 3,5 tahun atau sekitar Rp 119,72 juta yang diharapkan tidak kunjung datang.

"Saya sudah pulang kampung sejak 20 Mei 2015. Sampai sekarang, gaji saya belum juga dikirim," kata Rumenah dengah wajah sedih.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement